Tampilkan postingan dengan label Aceh. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Aceh. Tampilkan semua postingan

Minggu, 20 Desember 2020

GAMPONG KUMBANG BUMG MAKMU BEUSAREE

Foto Pemuda Gampong Sedang
Menyelesaikan Papan Bunga Pesanan
Samudera Pasee | Tanah Pasir - Gampong Kumbang adalah salah satu dari 18 Desa dalam kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh Utara Yang Merupakan salah Gampong Dalam Kecamatan Tanah Pasir yang memprioritas Dana Desa untuk penambahan BUMG mulai Tahun 2019 sebesar 192.794.000 dengan kegiatan Pembelian Tanah dan Pembangunan geudung BUMG, di Jalan Cut Nyak Asiah Gampong Kumbang
Foto Gedung BUMG
 Investasi Gampong ke BUMG di tahun 2020 sebesar Rp. 70.000.000,-dengan Unit Usaha yaitu ADVERTISING-DIGITAL PRINTING-SABLON DAN PAPAN BUNGA kegiatan usaha berjalan dengan baik dan sangat dibutuhkan oleh masyarakat dikarenakan Dalam Kecamatan Tanah Pasir Usaha ini hanya ada di BUMG “Kumbang Jaya” Kegitan sehari –hari para pekerja. ADVERTISING-DIGITAL PRINTING-SABLON DAN PAPAN BUNGA
Foto Pemuda Ikut Andil Bekerja di
Unit Usaha Sablon Milik BUMG
 Unit Usaha ADVERTISING-DIGITAL PRINTING-SABLON DAN PAPAN BUNGA bisa mengurangi Pengangguran dan dapat meningkatkan pendapatan Asli Gampong.dengan jumlah pekerja antara 5 sampe 10 pekerja setiap hari

Pekerja dengan mengutamakan masyarakat setempat dan bagi pekerja yang belum ada skill maka desa siap menggarkan dana untuk pelatihan para pekerja di BUMG tersebut. 

Terimakasih BUMG sangat bermanfaat bagi masyarakat
Best Practise di tulis oleh, Tim TPP P3MD Kecamatan Tanah Pasir
Demikian liputan hari ini penulis rangkum sebagai bahan bacaan online. (davi)

Sabtu, 19 Desember 2020

Peran BUMG Dalam Meningkatkan Ekonomi Gampong

PLD Sedang Memfasilitasi
Pengurus BUMG Di Wilayah Tugasnya
Samudera Pasee | Geureudong Pase - Dalam meningkatkan ekonomi gampong pemerintah telah menempuh berbagai cara, mulai dari pembuatan undang-undang desa, Permen, Peraturan Bupati dan kebijakan lainnya agar gampong diharapkan lebih mandiri dan dapat menghasilkan pendapatan tersendiri. Untuk itu salah satu dari kebijakan pemerintah adalah mengatur tentang penggunaan Dana Desa yang telah dikucurkan sesuai dengan perintah Undang-undang Desa no.6 tahun 2014, adalah desa akan mendapatkan Dana Desa dari pemerintah pusat setiap tahunnya dan akan diatur sesuai dengan peraturan Perundang-undangan yang berlaku. Untuk mengelola keuangan Desa terutama yang menyangkut dengan Penggunaan untuk kegiatan BUMG maka pemerintah mengatur sesuai dengan “Permendesa No 4 Tahun 2015 tentang Pendirian, Pengurusan dan Pengelolaan, dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa, Peraturan bupati dan Peraturan Desa sehingga lebih mengikat dalam pengelolaan Dana pengurus Bumdes. 

Menilik dari hal tersebut di atas maka salah satu gampong yang ada dalam Kecamatan Geureudonng Pase yaitu Gampong Darul Aman mencoba mengambil kesempatan tersebut untuk mengembangkan potensi dari dana Desa untuk mengelola BUMG tersendiri yang telah disepakati dalam musyawarah desa dengan menetapkan pengurus BUMG sesuai dengan SK Kepala Desa No: 1 Tahun 2016 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Gampong. 

Gampong Darul Aman merupakan satu dari sebelas gampong yang ada dalam wilayah kecamatan Geureudong Pase Kabupaten Aceh Utara dengan jumlah penduduk lebih kurang tujuh ratus jiwa dengan luas wilayah gampong lebih kurang 500 hektar yang pada umumnya mata pencaharian penduduk di bidang Perkebunan, Pertanian Tanaman palawija dan pedagang kecil-kecilan. Maka dari potensi tersebut oleh pemerintah Gampong dalam Musyawarah Desa sepakat untuk mendirikan BUMG yang nantinnya akan dapat mendongkrak perekonomian masyarakat Gampong. Dimana BUMG nantinnya merupakan instrument pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi yang ada di gampong. Disamping itu, keberadaan BUMG juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber Pendapatan Asli Gampong yang memungkinkan Gampong mampu melaksanakan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara optimal. BUMG Gampong Darul Aman merupakan wujud partisipasi dan peduli terhadap permasalahan masyarakat selama ini. Pada hari Rabu tanggal 27 Januari 2016, masyarakat Gampong Darul Aman bersepakat mendirikan BUMDes yang dituangkan dalam hasil Musyawarah Gampong Darul Aman tentang Pembentukan BUMG (Badan Usaha Milik Gampong) “ yang dukukuhkan dengan man BUMG IDAMAN” Gampong Darul Aman sekaligus membahas penyertaan modal BUMG “IDAMAN” yang dihadiri oleh Pemerintah Gampong Darul Aman, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan para tokoh masyarakat Gampong Darul Aman. 
Foto Pelaksanaan Musyawarah Desa
yang dilaksanakan oleh pemerintah 
Gampong dalam melahirkan usulan perioritas pembangunan Gampong, BUMG IDAMAN beralamat di jalan Mbang Puentet. Km. 10 Kemukiman Tgk Dimanyang Kecamatan Geureudong Pase Kabupaten Aceh Utara, sudah berjalan hampir 4 (Empat) tahun. Diusia yang masih muda ini kami terus berbenah khususnya dalam bidang manajemen serta menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga terkait khususnya bidang pertanian dan Dana Bergulir untuk lebih maksimal dalam melayani masyarakat yang bertujuan untuk mewujud Program Swasembada Pangan Nasional yang merupakan Program Perioritas Bapak Presiden Replibik Indonesia untuk menuju Kedaulatan Pangan Nasional Indonesia di Mulai dari Desa sesuai dengan Nawacita.

Adapun asset BUMG Idaman sampai dengan saat ini adalah dapat tergambarkan sebagai berikut :

1. Aset Lancar berupa :
  • Kas, adapun jumlah kas yang saat ini berada di tangan/kas kecil sejumlah Rp 4.500.000
  • Bank, saat ini memiliki 1 rekening bank, dengan posisi saldo di Bank BRI Unit Blang Mangat sejumlah Rp. 50.23.240 (Laba Usaha)
2. Asset Tetap, adapun asset tetap yang ada di BUMDesa “IDAMAN” ini berupa :
Tabel Aset Tetap BUMG
Sejak dibentuknya BUMG “IDAMAN”, Gampong Darul Aman sudah melakukan penyertaan modal, hal ini menggambarkan keikutsertaan dan kepedulian pemerintah baik Daerah, Provinsi maupun Pusat dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui BUMG. Adapun rincian penyertaan modal setiap tahunnya kepada BUMG “IDAMAN” sebagai mana tersebut dibawah ini
Tabel Penyertaan Modal BUMG
Bercerita tentang Omset adalah seluruh pendapatan penjualan perusahaan dalam satu periode tanpa pengurangan biaya. Atau lebih sederhana disebut “pendapatan kotor”.Dalam menjalankan aktivitas usahanya yang dihasilkan oleh BUMG “Idaman” omset yang didapat sebagaimana terlihat dalam taftar tabel dibawah ini 
Tabel Omset BUMG
Sedangkan untuk Laba adalah selisih seluruh pendapatan penjualan perusahaan (omset) dengan biaya produksi yang dikeluarkan perusahaan dalam satu periode. Dengan kata lain Laba adalah Omset yang dikurang dengan Biaya produksi.

Di bawah ini merupakan gambaran Laba yang diperoleh oleh BUMG “IDAMAN” setiap tahunnya, seperti yang terlaporkan di tahun 2019 adalah :
  1. Unit Perkebunan Rp. 53.500.000
  2. Unit Dana Bergulir Rp. 6.500,000
  3. Unit Peternakan Rp. 2.300.000
Foto Sawit Milik BUMG
Tabel Laba BUMG 
Keberhasilan dalam menjalankan usahanya, BUMG “IDAMAN” mampu menyumbang Pendapatan Asli Desa (PAD) sebagaimana tersebut dalam table dibawah ini
Tabel PAD Dari BUMG
Selama berjalannya BUMG “Idaman”, dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya, BUMG “Idaman” untuk saat ini belum menjalankan kerjasama dengan pihak lain dan akan bekerja sama dengan pihak lainnya jika ada yang mau bekerja sama dan saling menguntungkan. 
TPP Kec. Geureudong Pase
Best Practise, oleh: Manzallazi,SP (Kood. PD)
(PD/PDTI dan PLD Kecamatan Geureudong Pase) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD)
Demikian liputan hari ini penulis rangkum sebagai bahan bacaan online. (davi)

Manfaat Dana Desa Bagi Petani Mengalirkan Air Sampek Ke Ujung Persawahan Mereka

 

Foto PDTI dan PLD Bersama Masyarakat
Melakukan Serfikasi Kegiatan
Samudera Pasee | Lhoksukon - Sejak disahnya undang-undang desa yaitu sejak tahun 2015 sampai sekarang ini dan akan terus ada selama undang-undang desa ini tidak dihapuskan, tentunya cukup banyak desa-desa diseluruh Indonesia telah mengalami perubahan dan perkembangan yang signifikan baik disektor ekonomi dan sarana prasarana serta perkembangan dibidang sumber daya manusia, tentunya ini sebuah rahmat bagi desa yang betul-betul memamfaatkannya dengan baik. Berbicara perubahan dan perkembangan itu semua tidak terlepas dari peran masyarakat dan juga peran pemerintah dalam memajukan desa dan masyarakat desa. (Sabtu, 19-12-2020)

Hari ini pemerintah pusat cukup banyak sudah menggelontorkan dana desa yang langsung ditransfer ke rekening kas desa dengan salah satu tujuan diharapkan desa harus betul-betul mandiri dalam hal pengelolaan, baik pengelolaan system maupun keuangan itu sendiri, peran pemerintah desa dalam hal ini sangat penting dan dibutuhkan transparansi serta akuntable baik dari mulai tahapan perencanaan, pelaksanaan dan pelaporan, sehingga cita-cita masyarakat desa dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran.

Disini penulis ingin sedikit bercerita yaitu salah satu desa yang ada dalam wilayah kerja saya yang merupakan salah satu pendamping desa yang membidangi bidang infrastruktur atau PDTI. Salah satu yang ingin saya bahas disini adalah penggunaan dana desa tahun 2020 pada salah satu kegiatan sarana prasarana yaitu pekerjaan saluran irigasi tersier.
Foto Irigasi Tersier
Masih Galian Tanah
Desa Dayah LT merupakan salah satu desa dari 75 desa di Kecamatan Lhoksukon, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh yang mendapatkan kucuran Dana Desa (DD) setiap tahunnya, memiliki jumlah penduduk 400 jiwa dan 100 kepala keluarga, secara geografis desa ini terletak di dataran rendah. Menurut Pak Geuchik Ridwan salah satu usulan perioritas kegiatan infrastruktur tahun 2020 yang dibahas melalui mursrenbang desa adalah pembangunan saluran irigasi tersier, dimana usulan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat karena rata-rata masyarakat didesa bermata pencaharian dibidang pertanian, kemudian usulan pembangunan saluran irigasi tersier ini merupakan lanjutan program tahun sebelumnya yaitu ditahun 2019 desa Dayah LT telah membangun satu unit embung desa yang berfungsi untuk menampung air dari sungai dan menghubungkan dengan embung desa tersebut yang kemudian dialirkan kesawah, sehingga pembangunan saluran irigasi ini sangat diperlukan. 
Foto Irigasi Tersier
Setelah Selesai Dikerjakan
Masih menurut pak Geuchik (Kepala desa) sebelum pembangunan embung desa dan saluran irigasi tersebut dibangun rata-rata hasil panen padi untuk luas areal sawah 2000 meter persegi sebanyak 800 kg karena tidak adanya saluran irigasi atau kekurangan air dengan kata lain sawah tadah hujan, sehingga ditahun 2019 masyarakat bersepakat untuk membanguna embung desa sebagai sarana untuk penyimpanan air untuk pertanian dan setelah embung dibangun, masyarakat mendapatkan berkah yang luar biasa dimana rata-rata penghasilan taksiran dalam ukuran 2000 meter persegi sebanyak 2 ton artinya ada perubahan yang signifikan lebih 2 kali lipat peningkatan hasil panennya sungguh luar biasa. Tentunya semua ini tidak terlepas dari peran masyarakat dan atas dasar kebutuhan bersama. Sehingga di tahun 2020 yang merupakan lanjutan program tahun sebelumnya untuk pembangunan saluran irigasi tersier masyarakat berharap dengan dibangunnya pembangunan saluran irigasi ini hasil panen lebih meningkat.

Kembali cerita awal lagi bahwa setelah usulan ini dijadikan prioritas kemudian menyusun RKPG dan selanjutnya dianggarkan dalam APBDes (Anggaran Pendapatan Belanja Desa) tahun 2020, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.156.864.000,- panjang saluran 300 Meter yang menghubungkan dari embung desa ke areal persawahan sehingga saluran irigasi ini bisa direalisasikan dan dapat menyelesaikan permasalahan masyarakat Dayah LT. Dalam pelaksanaan pembangunan saluran irigasi ini melakukannya dengan pola Padat Karya Tunai Desa ( PKTD ) hal ini dilakukan agar ketahanan ekonomi masyarakat terjaga ditengah masa 

Pandemi Covid-19 sesuai dengan surat edaran Kementrian Desa No.8 Tahun 2020 tentang desa tanggap Corona dan PKTD.

Akhir cerita dengan dibangunannya embung desa dengan dana desa tahun 2019 dan pembangunan saluran irigasi tersier ditahun 2020 hasil panen meningkat dan masyarakat sejahtera, dan harapan daripada masyarakat desa agar dana desa setiap tahun selalu ada agar kami selalu bisa berkarya..

Terima kasih yang tak terkira juga kami masyarakat desa Dayah LT ucapkan kepada Bapak Menteri Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong dan Tenaga Pendamping Profesional (Tenaga Ahli kabupaten, Pendamping desa/teknik infrastruktur dan pendamping lokal desa) Kabupaten Aceh Utara
Penulis, PDTI
 Best Practise Oleh : Amiruddin, ST (PDTI Kec. Lhoksukon Kab. Aceh Utara) Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD)
Demikian liputan hari ini penulis rangkum sebagai bahan bacaan online. (davi)

Minggu, 13 Desember 2020

BUMG MALEM MUDA HARAPAN WARGA DESA

Foto: TAID,PDTI dan PLD Memonitoring 
Pembangunan Kandang Ayam Boiler 
dengan ukuran Luas kandang 90M×12M
Samudera Pasee | Aceh Utara - Sejarah pembangunan Gampong Blang Rheu adalah bermula dari sekolompok orang musafir datang dan menebang pohon untuk di jadikan pemukiman, maka menetaplah mereka dan membuka lahan pertanian. Minggu, 12/12/2020

Berawal yaitu sawah, setelah sawah dibuka mereka menanam serei dan juga tanaman lain. Akan tetapi tanaman yang subur dikala itu adalah serei. 

Para pengembara tersebut mendapat kan hasil panen yang dibawa ke pasar dengan memanggul dan berjalan kaki. lalu mereka pulang dan berkumpul, Pada saat itu belum ada meunasah yang ada hanya Balai Tua dalam bahasa Aceh (Balee Tuha). Lalu mereka merancang sebuah nama untuk tempat bermusyawarah di Gampong Blang Rheu (Sawah Serei). Hal ini dikarenakan gampong banyak menghasilkan serei (Rheu) demikianlah sejarah singkat tentang Gampong Blang Rheu. 

Gampong Blang Rheue berada dalam Kemukiman Buwah dan terdiri dari Tiga Dusun ( Ulee Jurong ) Yaitu, 
  1. Tgk Ramou,
  2. Mata Ie dan
  3. Keuramat
Gampong Blang Rheue termasuk Daerah Pesisir Pantai dimana Mata Pencaharian Penduduk Selain Petani Sawah, Peternak juga Sebagai Petani Tambak. 

BUMDes merupakan instrument pendayagunaan ekonomi lokal dengan berbagai ragam jenis potensi. Pendayagunaan potensi ini terutama bertujuan untuk peningkatan kesejahteran ekonomi masyarakat desa melalui pengembangan usaha ekonomi mereka. Disamping itu, keberadaan BUMDes juga memberikan sumbangan bagi peningkatan sumber pendapatan asli desa yang memungkinkan desa mampu melaksanakan pembangunan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara optimal. 
BUMGampong Malem Muda Desa Blang Rheue merupakan wujud partisipasi dan peduli terhadap permasalahan masyarakat selama ini. Pada hari Jum`at tanggal 2 Juli 2017, masyarakat Desa Blang Rheue bersepakat mendirikan BUMGampong yang dituangkan dalam hasil Musyawarah Desa Blang Rheue tentang Pembentukan BUMGampong ( Badan Usaha Milik Gampong ) “MALEM MUDA” Gampong Blang Rheue sekaligus membahas penyertaan modal BUMDes “MALEM MUDA” yang dihadiri oleh Pemerintah Desa Blang Rheue, Ketua Badan Permusyawaratan Desa (BPD) dan para tokoh masyarakat Desa Blang Rheue. BUMGampong Malem Muda beralamat di Gampong Blang Rheue Kemukiman Buwah Kecamatan Baktiya Barat Kabupaten Aceh Utara, sudah berjalan hampir 2 (dua) tahun. Diusia yang masih muda ini kami terus berbenah khususnya dalam bidang manajemen serta menjalin hubungan dengan lembaga-lembaga terkait khususnya bidang pertanian untuk lebih maksimal dalam melayani petani yang bertujuan untuk mewujud Program Swasembada Pangan Nasional yang merupakan Program Perioritas Bapak Presiden Replibik Indonesia untuk menuju Kedaulatan Pangan Nasional Indonesia di Mulai dari Desa sesuai dengan Nawacita

Gampong Blang Rheue telah melakukan Investasi ke BUMG nya mulai sejak Tahun 2017 sampai Tahun 2020 mencapai 600 Juta lebih untuk keperluan pembangunan kandamg ayam boiler dengan ukuran Luas kandang 90M×12M dengan Luas lahan 90M×30M penyiapan kandang Boiler lengkap dengan fasilitas. Adapun Fasilitas yang disiapkan:
  • Menyiapkan tangki air Fiberglass
  • Menyediakan Genset Silent Diesel Bestpower 25 KVA (20.000 Watt)
  • Disamping kandang ditanami jagung untuk kombinasi pakan nantinya
  • Kualitas kandang tahan lama, mengadopsi teknologi galvanisasi hot-dip untuk menjamin jangka waktu pemakaian 15-20 tahun.
  • Kondisi pertumbuhan yang sangat higienis. Pembersihan yang cepat dan mudah, disinfeksi setiap panen, mengurangi waktu antar panen.
  • Kontrol otomatis pada ventilasi dan suhu. Ventilasi dikendalikan dan disesuaikan oleh pengontrol berdasarkan lingkungan di kandang
  • Sistem yang sepenuhnya otomatis termasuk sistem pemberian makan, minum, kontrol lingkungan, sistem pembersih kotoran
  • Sistem peningkatan otomatis yang lengkap. Kawanan yang sehat dan seragam, tingkat pertumbuhan yang meningkat, konversi pakan yang lebih baik, hingga memungkinkan untuk satu kali panen lebih banyak per tahun
  • Sistem pemanenan broiler otomatis.Transportasi otomatis dari ayam pedaging yang siap untuk disembelih ke luar kandang dengan areal lahan yang sangat luas
  • Daily manure removal, minimizes ammonia emissions in the house;
  • Lantai kandang akan dijaga agar tetap lembut dengan diberikan jerami sekam. Mencegah pelepuhan dada ayam dan mendorong kaki ayam yang bersih dan sehat sehingga akan sangat higienis. Pemindahan broiler yang cepat dan hemat biaya. 
  • Kepadatan kandang akan dijaga dengan pengontrolan yang kontinyu oleh penjaga kandang
  • Kandang ini disiapkan untuk kafasitas 18.000 ekor anak ayam potong untuk di ternak menggunakan kandang yang canggih
Foto: Kandang untuk kafasitas 18.000 ekor ayam
Badan Usaha Milik Gampong Blang Rheue yang sedang melalukan pembangunan kandang ayam nantinya akan langsung difasilitas dengan alat pendukung agar langsung bisa difungsikan. Kandang peternakan Broiler ini merupakan peternakan yang canggih di gampong Blang Rheue karena dilengkapi dengan peralatan yang serba otomatis mulai dari memberi pakan dan minum ayam potong, juga akan mampu menghilangkan kotoran secara otomatis. Peternakan ayam potong di Gampong Blang Rheue merupakan peternakan broiler skala besar dengan kandang yang berkapasitas 18.000 ekor ayam
Foto: Kandang sudah siap untuk difungsikan 
Unit usaha BUMG ini akan menghasilkan daging ayam potong yang nanti akan di pasarkan melalui PT dan diedarkan ke pasar besar yang ada di Aceh Utara. Dengan adanya BUMG MALEM MUDA Milik Gampong Blang Rheue. Ini akan mengurangi angka pengangguran dikalangan masyarakat desa umumnya ditingkat Kecamatan Baktiya Barat dan Khusunya dikalangan masyarakat Gampong Blang Rheue. Kepala Desa (Geuchik) dan Aparatur Gampong serta Masyarakat sangat bersyukur dengan adanya Dana Desa ini yang dapat mensejahterakan masyarakat melalui peluang usaha dan peluang pekerjaan kepada masyarakat. Ucapan Terimakasih juga terucap dari Kepala Desa dan Aparatur Gampong serta Masyarakat kepada TAID Kabupaten Aceh Utara dan PDTI Kecamatan Baktiya Barat Serta Kepada PLD yang sudah membantu dan membimbing demi terlaksananya dan terbentuknya Usaha ini.
Foto: Perlengkapan kandang yang sudah disiapkan 

TUJUAN PENDIRIAN BUMGampong 
  1. Meningkatkan perekonomian gampong;
  2. Mengoptimalkan aset gampong agar bermanfaat untuk kesejahteraan gampong;
  3. Meningkatkan usaha masyarakat dalam pengelolaan potensi ekonomi gampong;
  4. Mengembangkan rencana kerja sama usaha antar gampong dan/atau dengan pihak ketiga;
  5. Menciptakan peluang dan jaringan pasar yang mendukung kebutuhan layanan umum warga;
  6. Membuka lapangan kerja;
  7. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan pelayanan umum, pertumbuhan dan pemerataan ekonomi gampong; dan
  8. Meningkatkan pendapatan masyarakat gampong dan pendapatan asli gampong.
LANDASAN HUKUM BUMGampong
  1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437). Sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang￾Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125. Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4838);
  2. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Gampong (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 158, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4587).
  3. Undang – Undang Nomor 6 Tahun 2014 Tentang Desa;
  4. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, Dan Transmigrasi Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2015 Tentang Pendirian, Pengurusan Dan Pengelolaan, Dan Pembubaran Badan Usaha Milik Desa;
  5. Peraturan Bupati Aceh Utara
  6. Peraturan Geuchik Gampong Nomor 3/2025/2017 tentang Pembentukan Badan Usaha Milik Gampong.
STRUKTUR ORGANISASI
Penetapan Kepengurusan BUMGampong sesuai dengan Surat Keputusan Geuchik Gampong Nomor : /2025/2017 
Foto Struktur Organisasi 
UNIT USAHA 
BUMGampong Malem Muda menjalankan Usaha dalam Bidang : 
  1. Unit Usaha Peternakan Dalam Unit Usaha ini BUMG Memaksimalkan Peternak untuk dapat mengembangkan Pengemukan Sapi yang keutungannya juga dirasakan oleh Peternak. 
  2. Unit Usaha Perikanan Dalam Unit Usaha ini BUMGampong Memberikan Modal bagi Petani Tambak yang berupa Racun Pestisida, Pupuk, Benih dan Pakan dan Hasilnya nanti juga dapat dirasakan oleh Petani juga. 
  3. Unit Usaha Pertanian Dalam Unit Usaha ini BUMGampong yang itu dengan Memfasilitasi Petani Untuk dapat Bertani dengan Baik dan Hasilnya nanti dapat dirasakan Petani. 
KEUANGAN 
Asset merupakan bagian utama dalam menjalankan suatu organisasi. Hal ini juga sangat penting bagi BUMGampong. Dimana di BUMGampong “MALEM MUDA”, Aset terbagi menjadi 2 bagian yakni,
Aset Lancar berupa : 
  1. Kas, adapun jumlah kas yang saat ini berada di tangan/petty cash/kas kecil sejumlah Rp 5.000.000,-
  2. Bank, saat ini memiliki 1 Rekening di Bank Aceh Capem Sampoyniet. 
Penyertaan Modal 
Sejak dibentuknya BUMGampong “MALEM MUDA”, Gampong Blang Rheue sudah melakukan penyertaan modal, hal ini menggambarkan keikutsertaan dan kepedulian pemerintah baik Daerah, Provinsi maupun Pusat dalam pengentasan kemiskinan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat melalui BUMGampong. Adapun rincian penyertaan modal setiap tahunnya kepada BUMGampong “MALEM MUDA” sebagai mana tersebut dibawah ini 
Modal BUMG
KERJASAMA/PARTNERSHIP 
Selama berjalannya BUMGampong “MALEM MUDA”, dalam menjalankan dan mengembangkan usahanya, BUMGampong “Malem Muda” untuk saat ini sudah menjalankan kerjasama dengan pihak lain pada tahun 2019. 

PENUTUP 
Profile BUMGampong “MALEM MUDA” dibuat sebagai gambaran atas penggunaan dana desa dalam pengembangan BUMGampong guna tercapainya peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat di Desa Blang Rheu. 
Best Practice, oleh: 
JUFRIADI, ST 
Pendamping Lokal Desa (PLD Gampong Blang Rheue) Kecamatan Baktiya Barat Kab. Aceh Utara 

UMAR KHATIP, ST 
Pendamping Desa Teknik Infrastruktur (PDTI) Kecamatan Baktiya Barat Kab. Aceh Utara
Demikian liputan hari ini penulis rangkum sebagai bahan bacaan online. (davi)

Sabtu, 12 Desember 2020

TALUD JALAN USAHA TANI HARAPAN MASYARAKAT

Kondisi Talud Jalan Petanian
Pada saat selesai dikerjakan 
Samudera Pasee | Aceh Utara - Desa Paloh Awe merupakan salah satu desa dari 24 desa di Kecamatan Muara Batu, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh yang mendapatkan kucuran Dana Desa (DD) setiap tahunnya, secara geografis desa ini terletak di lereng perbukitan. Menurut Pak Geuchik Nasuha Jalan Usaha Tani yang memperingkas jarak tempuh masyarakat dan akses jalan untuk mengangkut hasil pertanian sangat tidak layak sudah beberapa tahun belakangan ini. Sabtu, 12-12-2020 

Masyarakat berharap ada proyek dari dana APBN atau APBA yang mau melirik kesusahan mereka tapi itu jauh dari harapan. Sehingga di tahun 2020 keinginan mereka bisa 
direalisasikan melalui Dana Desa Tahun Anggaran 2020. Melalui tahapan dan proses perencanaan sesuai aturan yang telah ditetapkan sehingga talud jalan usaha tani ini menjadi usalan yang dibawa ke Musrenbangdes.
Kondisi jalan sebelum dibangun talud
Setelah usulan ini dijadikan prioritas dan dianggarkan dalam APBDes (Anggaran Pendapatan Belanja Desa) tahun 2020, dengan alokasi anggaran sebesar Rp.93.719.000,- panjang talud 244 Meter sehingga talud ini bisa direalisasikan dan dapat menyelesaikan permasalahan masyarakat Paloh Awe. 
Dalam pelaksanaan pembangunan talud jalan usaha tani melakukannya dengan pola Padat 
Karya Tunai Desa ( PKTD ) hal ini 
dilakukan agar ketahanan ekonomi 
masyarakat terjaga ditengah masa 
Pandemi Covid-19 sesuai dengan surat edaran Kementrian Desa No.8 Tahun 2020 tentang desa tanggap Corona dan PKTD.
Kondisi Talud sedang dikerjakan
Dengan melibatkan semua warga desa khususnya pengangguran, setengah pengangguran, masyarakat miskin serta kelompok marjinal dengan sistem pembayaran gaji setiap hari
Kondisi saat jalan dan talud
sedang dalam pekerjaan,
PDTI, bersama PDP, PLD memonitoring
pembangunan di gampong
Sekarang mimpi masyarakat
beberapa tahun silam sudah dapat
dinikmati dan berdiri kokoh dihadapannya. Denga siapnya
pembangunan talud jalan uhasa tani ini sekaligus menjadi akses jalan yang memudahkan warga mengangkut hasil panen padi dan memperingkas jarak tempuh ke meunasah atau surai bagi masyarakat yang tinggalnya jauh dengan meunasah. 
Untuk ini warga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu merealisasikan terbangunnya talud plus jalan yang sekarang disebut Talud Jalan Usaha Tani bagi masyarakat Desa Paloh Awe.
Terima kasih yang tak terkira juga kami masyarakat desa Paloh Awe ucapkan kepada Bapak Menteri Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong dan Tenaga Pendamping Profesional (Tenaga Ahli kabupaten, Pendamping desa/teknik infrastruktur dan pendamping lokal desa) Kabupaten Aceh Utara.
Best Practise,
Oleh : Sumarni, Amd
( PDTI Kecamatan Muara Batu Kabupaten Aceh Utara )
Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD)
Demikian liputan hari ini penulis rangkum sebagai bahan bacaan online. (davi)

AIR BERSIH UNTUK MASYARAKAT CEMPEUDAK (PEMBANGUAN PIPANISASI DAN METERAN AIR SAMBUNGAN RUMAH)

Air Bersih Telah Masuk ke Gampong

Samudera Pasee | Aceh Utara - Gampong Cempeudak merupakan salah satu desa di Kecamatan Cot Girek, Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh yang mendapatkan kucuran Dana Desa (DD) pada tahun 2020 sebesar Rp. 707,207,000, namun setelah terjadi perubahan anggaran Gampong Cempeudak berubah menjadi Rp. 696,400,000. Dari jumlah anggaran tersebut Gampong Cempeudak mengalokasikan Dana Desa untuk bidang pembangunan sesuai dengan musrembang gampong sebesar Rp. 373.961.000 dari jumlah total dana desa. (Sabtu, 12-12-2020)

Gampong Cempeudak terletak dipedalaman Kabupaten Aceh Utara yang berbatasan langsung dengan kecamatan Langkahan. Menurut Ibrahim selaku Geusyik, masyarakat Gampong Cempeudak sangat memerlukan air bersih dikarenakan gampong ini selalu kekurangan air bersih. 
Kondisi ini sangat berpengaruh terhadap masyarakat Gampong Cempeudak dalam memenuhi kebutuhan air sehari-hari, baik itu untuk air minum maupun untuk kebutuhan lainnya seperti mencuci pakaian. Harapan pun muncul ketika anggaran dana desa ada untuk Gampong Cempeudak, dalam musrembang masyarakat dari beberapa dusun yang ada di Gampong Cempeudak mengusulkan beberapa kegiatan fisik untuk dikerjakan pada tahun 2020, salah satunya berupa pembangunan pipanisasi dan meteran air untuk sambungan rumah sebagai kebutuhan sehari-hari masyarakat.
Setelah usulan ini dijadikan prioritas dan dianggarkan dalam APBG (Anggaran Pendapatan Belanja Gampong) tahun 2020, dianggarkanlah dana desa sebesar Rp 223,149,000,- (dua ratus dua puluh tiga juta seratus empat puluh Sembilan ribu rupiah) untuk merealisasikan usulan tersebut berupa 115 meteran air bersih untuk sambungan rumah dalam satu paket pekerjaan pembangunan pipanisasi.
Pipanisasi Air Bersih
Mengalirkan Sampai Jauh Masuk ke Gampong
Dalam masa pekerjaan yang dimulai pada tanggal 22 juni 2020 sampai dengan selesai pada tanggal 29 juli 2020 dengan perkiraan lamanya pekerjaan sekitar 35 hari kerja telah selai dikerjakan dengan sistem Padat Karya Tunai Desa (PKTD).
Masyarakat sangat bersyukur dengan adanya dana desa, harapan untuk mendapatkan air bersih telah terpenuhi dalam tahun ini. Untuk  ini  masyarakat mengucapkan  terima  kasih  kepada  semua  pihak  yang  telah  membantu merealisasikan sarana air bersih berupa pekerjaan pembangunan pipanisasi dan meteran sambunagn rumah bagi masyarakat Gampong Cempeudak. 
Dengan terealisasinya pembangunan ini masyarakat Gampong Ceumpedak mengucapkan terima kasih kepada Bapak Menteri Desa, Dinas Pemberdayaan Masyarakat Gampong dan Tenaga Pendamping Profesional  (Tenaga  Ahli  kabupaten,  Pendamping  desa/teknik  infrastruktur  dan  pendamping lokal desa) yang telah sudi kiranya membantu gampong Ceumpedak dalam mewujudkan salah satu kebutuhan mendesak yang telah masyarakat alami selama ini.
Best Practise, oleh: Maulana, ST
(Pendamping Desa Teknik Infrastruktur Kecamatan Cot Girek)
Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD)
Demikian liputan hari ini penulis rangkum sebagai bahan bacaan online. (davi)

Rabu, 09 Desember 2020

Monitoring Satker DPMG Aceh Ke Toko Bahan Bangunan BUMG Bersama Lhoksukon Maju Bersama Melihat Kondisi Pasca Banjir

Foto Diskusi Alot
Satker Pak Anzumar, SE dan Iqbal
bersama Geucik gampong Nga LB
dan Ketua Forum Geuchik dan Ketua BUMG
Aceh Utara | Lhoksukon, Tim Satker DPMG Aceh didampingi TPP P3MD Aceh Utara dari TAPM Muhammad Ismail, TAID Muhammad Chadapi Barawas, TATTG Tgk. Yusyak mengunjungi Kecamatan Lhoksukon untuk melihat kondisi Toko Bahan Bangunan BUMG Bersama Lhoksukon Maju Bersama pasca banjir yang terjadi dua hari yang lalu. Unit usaha yang dikelola BUMG ini menjual alat dan bahan bangunan. BUMG Bersama ini merupakan gabungan 21 gampong di kecamatan Lhoksukon, toko bangunan ini berlokasi di Jalan Medan-Banda Aceh Lhoksukon, Aceh Utara pada hari Rabu, 09/12/2020

Hasil pembicaraan dengan pihak yang bekerja di toko bangunan BUMG Bersama, ketinggian air banjir yang masuk ke dalam toko sekitar 40 CM, ini mengakibatkan material seperti semen yang di timbun bagian bawah rusak karena terendam air, kalau material keramik yang rusak kotaknya saja

TAPM Muhammad Ismail
TAID Muhammad Chadapi
TATTG Tgk. Yusyak 
Tim TPP Aceh Utara siap bekerja purna waktu
Toko bahan bangunan dengan nama maju bersama ini menggunakan penjualan memakai aplikasi digital yang dikelolah secara online
Toko Bangunan Milik BUMG Bersama
"Lhoksukon Maju Bersama"
Ketinggian Air Banjir Dilokasi Masjid Baiturrahim Lhoksukon

Sebelumnya tim TA bersama satker DPMG Aceh diskusi di kantor TPP Kabupaten Aceh Utara membahas kemajuan kegiatan sarpras dan non sarpras penggunaan DD Kab. Aceh Utara Tahun 2020 
Diskusi Tim Satker Aceh bersama Tim TA Aceh Utara
Kegiatan Sarpras penggunaan DD 
Kab. Aceh Utara Tahun 2020
sampai saat ini 18 kecamatan sudah proges hijau atau > 80% 
Progres Sarpras 
Penggunaan DD Kab Aceh Utara : 80,21%
Kegiatan Non Sarpras penggunaan DD 
Kab. Aceh Utara Tahun 2020
sampai saat ini 18 kecamatan sudah proges hijau atau > 80% 
Progres Non Sarpras 
Penggunaan DD Kab Aceh Utara : 79, 79%
Realisasi Pengajuan Dokumen Amprahan Dana Desa Tahap.III-2020 se Aceh Utara, Alhamdulillah sudah mencapai 100.%, tepat pukul 23.00 Wib Rabu malam tgl 09-12-2020
Dan Gampong yang terakhir selesai Dokumen Pengajuannya adalah Gampong Punti Kecamatan Matangkuli, itupun setelah Kadis DPMPPKB Aceh Utara beserta Staf bersama Pak Camat, TPP Aceh Utara TAPM Muhammad Ismail, TAID Muhammad Chadapi Barawas, TATTG Tgk. Yusyak dan Muspika setempat turun dan menggelar rapat khusus antara Geuchik dan Tuha peut, di Kantor camat matangkuli, Rabu sore tadi. 
Rapat Khusus
di Aula Kantor Camat Matangkuli
Rapat Khusus 
di Aula Kantor Camat Matangkuli
Dengan Demikian pada Tahun 2020 ini Insya Allah Kabupaten Aceh Utara tidak ada Silpa Dana Desa.
Oleh karenanya berkenan kami mengucapkan terima kasih kepada para camat, TA/P3MD Aceh Utara, PDP, PDTI dan PLD yang sudah bekerja ekstra keras untuk terealisasi nya capaian dimaksud.
Berikut rincian capaian per kecamatan :
Rekap Pengajuan DD Tahap III Tahun 2020
Progres Sarpras dan Progres Non Sarpras Kabupaten Aceh Utara ini akan terus meningkat setiap hari nya di karenakan Dana Desa Tahap ke Tiga telah selesai pengajuan seratus persen
Demikian liputan hari ini penulis rangkum sebagai bahan bacaan online. (davi)