Tampilkan postingan dengan label BUMG. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BUMG. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 19 September 2020

DPMG Aceh dan KPW Aceh Melakukan Rakor Bersama Pendamping P3MD Aceh Utara


Sosmed Aceh Utara | Lhokseumawe - Tim KPW Provinsi Aceh Korprov Bapak Zulfahmi Hasan, TAM Infrastruktur Desa (ID) Bpk.Busra, TAM Pengembangan Ekonomi Lokal (PEL) Bpk. Mursyidan, TAM Pengelolaan Data dan Informasi Pemb. desa (PSI & PD) Bpk. Yosi Suryaningrat, TAM pelayanan sosial dasar (PSD) Bpk. Maulizan dan DPMG Provinsi Aceh ibu Darwati beserta tim berkunjung ke P3MD Kabupaten Aceh Utara, Jum'at 18 September 2020 
1.Korprov Menjelaskan Capaian Penyaluran BLT dan Fasilitasi Perencanaan DD TA 2021
2. Desa Digital Dijelaskan Oleh Pak Yosi Suryaningrat
3. Penyerahan secara simbolis Hand Sanitizer
4.Tangan bersih langsung nikmati Chaco Cokelat sedap penjelasan pak Dedy dari Banda Baro
5. KINCA DUREN PAKAI KETAN HITAM
Klik Link ULR diatas untuk menonton di YouTube
Rapat koordinasi dilaksanakan jam 14.00 wib selesai shalat Jum'at dengan peserta TPPI Aceh Utara yang di hadiri koordinator pendamping dari 27 kecamatan. Rapat koordinasi khusus dengan acara:
  • Penyampaian informasi program oleh Korprov, beserta TAP Aceh
  • Penyerahan secara simbolis Hand Sanitizer.
Alhamdulillah, TPPI Aceh Utara yang personilnya terdiri dari TA 6 orang, Pendamping Lokal Desa 215 orang, PDP & PDTI 101 orang. Kantor P3MD Aceh Utara mendapatkan bantuan Hand Sanitizer yang diberikan setiap orang mendapatkan 1 botol besar 500 ML, 1 botol kecil untuk isi ulang yang disalurkan dari DPMG Aceh melalui APBA
Sebelumnya Kunjungan ini Korprov Aceh Bpk. Zulfahmi Hasan memberikan informasi capaian penyaluran bantuan langsung tunai dari Dana Desa Tahun Anggaran 2020 dan target capaian yang harus segera dituntaskan sampai akhir bulan Desember tahun 2020, kemudian dilanjutkan memberikan masukan-masukan kepada Pendamping Desa seperti terkait tahapan perencanaan Dana Desa Tahun Anggaran 2021 pada saat nantinya pendamping memfasilitasi musyawarah desa
Memperkuat kesinambungan Program Padat Karya Tunai (PKT)
Pemulihan ekonomi dengan Peningkatan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) Desa.
Melanjutkan pengembangan potensi dan produk unggulan desa, termasuk desa wisata.
Memperkuat pengembangan usaha pertanian/peternakan/perikanan untuk mendukung ketahanan pangan nasional
Pengembangan desa digital untuk Meningkatkan produktivitas dan transpormasi ekonomi desa
Mendukung perbaikan fasilitas pukesdes dan polindes, pencegahan penyakit manular dan penurunan Sunting di Desa.
Dilanjutkan ngopi bareng bersama pendamping desa di FN Coffee sambil menikmati segelas kopi Aceh dengan kinca duren pakai ketan hitam citatarasanya mantul (mantap betul). Alhamdulillah, merasakan rezeki yang di terima pendamping dari blt yang disalurkan bpjs (davi)

Rabu, 09 September 2020

Destinasi Wisata SAWEUK Menikmati Panorama Alam yang Indah

 

Sosmed Aceh Utara - Kutamakmur, Peninjauan wisata saweuk bersama Pon yahya Anggota DPRA, Arafat Ketua DPRK Aceh Utara, Muzakir Dinas Pariwisata Aceh, Mawardi Kadis Pariwisata Aceh Utara dan staff, DPM PP KB Aceh Utara, Duta wisata Aceh Utara dan Kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Aceh Utara 80 orang, bersama TPP P3MD Aceh Utara Muhammad Ismail sebagai TA PMD juga menjabat Koordinator TAPM Aceh Utara, Muhammad Khadafi Barawas sebagai TA Infrastruktur Desa, perwakilan PDP, PDTI dan PLD, peserta lebih kurang 150 orang, dilanjutkan makan siang bersama menikmati kuah kari kambing dan ikan bakar dengan citarasa yang mantap betul (mantul), jamuan menu makan siang ini disiapkan oleh pemuda, ibu-ibu dan perangkat gampong saweuk yang di koordinir oleh Geuchik Gp. Saweuk. Acara pokok survey pembuatan Perencanaan kegiatan DID unit pengembangan dan tatakelola wisata bahari di Gampong Saweuk Kecamatan Kutamakmur Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh, Rabu (09/09/2020)
1. Wisata Saweuk Yg Sudah Booming
2. Beginilah Keindahan Wisata Saweuk Yg Dijelaskan Oleh Pak Rahman sebagai PDP

Klik Link ULR diatas untuk menonton di YouTube

Siapa yang tidak kenal dengan lokasi wisata Saweuk?

Pengunjung yang berdatangan untuk menikmati panorama alam di aliran sungai yang sangat indah

Pengembangan pariwisata Saweuk, yang aliran sungainya di bendung dengan menggunakan Dana Desa sehingga terbentuk Embung kecil dan bangunan penampung air lainnya dapat dimanfaatkan untuk lokasi desa wisata maupun usaha perikanan air tawar.

Pendayagunaan embung kecil dan bangunan penampung air lainnya sebagai lokasi wisata akan menjadi sumber pendapatan asli Desa. Sedangkan pemanfaatan embung untuk perikanan air tawar akan mendukung ketahanan pangan di Desa serta sumber gizi untuk peningkatan pemenuhan gizi bagi anak-anak. Embung kecil dan bangunan penampung air lainnya yang dibiayai Dana Desa memiliki persyaratan teknis
Dilokasi wisata saweuk banyak di bangun Rangkang sebagai tempat berjualan bagi masyarakat lokal dan ada juga rangkang atau pondok kecil yang dibuat sangat rapi sebagai tempat istirahat di lokasi wisata disediakan sebagai fasilitas bagi pengunjung untuk duduk-duduk bersama keluarga
Rangkang dibuat seperti panggung, berbahan pohon pinang atau bambu dan beratap dedaunan, luas biasanya 2 sampai 4 meter dengan tinggi lantai dari tanah sekitar 80 cm sampai 120 Cm. 
Pengembangan Desa Wisata di Gampong Saweuk yang memiliki potensi alamiah, potensi budaya yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, yakni kehidupan sosial budaya, kesenian, adat istiadat, mata pencaharian dan lainnya yang bisa dikembangkan untuk menarik minat wisatawan lokal maupun mancanegara datang dan berlibur ke Gampong Saweuk. Iklim pariwisata yang kondusif dapat tercipta dengan membangun dan menyediakan kebutuhan sarana prasarana Gampong sehingga dapat berkontribusi terhadap peningkatan potensi Gampong, sekaligus sebagai aset Gampong dalam rangka mempercepat pengembangan destinasi wisata di Gampong
Konsep dasar homestay adalah Atraksi Wisata (mengangkat Arsitektur Tradisional Nusantara dan interaksi dengan masyarakat lokal) dan Amenitas (tempat tinggal aman, nyaman dan berstandar internasional). 
Tujuan pengembangan lanjutan untuk membiayai pembangunan Desa Wisata adalah:
  • meningkatkan perekonomian Gampong
  • menciptakan lapangan pekerjaan di Gampong
  • mengangkat budaya, keunikan, keaslian dan sifat khas Gampong setempat
  • mendorong perkembangan kewirausahaan lokal dan
  • mendorong peningkatan Pendapatan Asli Gampong (PAG) melalui BUMG
Jenis-jenis kegiatan pembangunan Desa Wisata yang dapat dibiayai dalam upaya pengembangan dan selanjutnya dapat dikelola oleh BUMG antara lain:
  1. pondok wisata (homestay) yang berstandar nasional/internasional
  2. toilet/MCK yang berstandar nasional/internasional
  3. kios cenderamata
  4. ruang ganti dan/atau toilet
  5. pergola : salah satu fasilitas bagi pengunjung untuk peneduh atau perlindung dari panas dan terik sinar matahari
  6. gazebo : salah satu fasilitas bagi pengunjung dengan ruang terbuka sebagai tempat santai
  7. lampu taman
  8. pagar pembatas
  9. panggung kesenian pertunjukan
  10. pusat jajanan kuliner
  11. tempat ibadah
  12. menara pandang (viewing deck)
  13. gapura identitas
  14. wahana permainan anak
  15. wahana permainan outbound
  16. wahana permainan water boom
  17. taman rekreasi
  18. tempat penjualan tiket
  19. angkutan wisata
  20. tracking wisata mangrove
  21. peralatan wisata snorkeling dan diving
  22. papan interpretasi
  23. sarana dan prasarana kebersihan
  24. pembuatan media promosi (brosur, leaflet, audio visual)
  25. internet corner
  26. pelatihan pemandu wisata
  27. interpretasi wisata
  28. pelatihan pengelolaan Desa Wisata
  29. pelatihan sadar wisata dan pembentukan kelompok sadar wisata/Pokdarwis; dan
  30. pengembangan skema konversi dan renovasi rumah-tumah adat, dan lain-lain.
Contoh pergola
Contoh gazebo
Apalagi jika bukit yang ada di pinggiran sungai saweuk dapat di bentuk sedemikan rupa sehingga menjadi tempat seluncuran water boom yang menguji andrenalin seperti contoh gambar di bawah ini, tentu akan semakin di banjiri oleh pengunjung yang berdatangan baik pengunjung dari daerah dalam kota maupun dari luar kota
Contoh seluncuran water boom
memanfaatkan potensi bukit yang ada
di bentuk sedemikan rupa menjadi seluncuran
yang menantang uji andrenalin

Demikian liputan hari ini yang dapat penulis sajikan sebagai media promosi online. (davi)

Selasa, 18 Agustus 2020

BUMG Beusejahterra Menjalankan Unit Usaha Budidaya Kambing

Sosmed Aceh Utara | Cot Girek - Tim TA Aceh Utara didampingi Pendamping Desa Pemberdayaan, Pendamping Desa Teknik Infrastruktur, Pendamping Lokal Desa bersama Geuchik Gampong Lhokreuhat,, Ketua Badan Usaha Milik Gampong meninjau usaha budidaya kambing milik BUMG Gampong Lhokreuhat, Selasa (18/08/2020)

BUMG unit usaha peternakan kambing
Klik link ULR diatas untuk nonton di YouTube

Keuchik Gampong Lhokreuhat pak Budiman mengatakan kepada Tim TA, "gamping telah melakukan Investasi ke BUMG Beusejahterra mencapai Rp.340 juta untuk unit usaha Budidaya Kambing. BUMG ini milik gampong Lhokreuhat dengan ketua penggurus BUMG Suryadi
Beli lahan peternakan, pembangunan kandang, membeli kambing 1 ekornya Rp.1.500.000 dengan harga total modal Rp.60juta dapat 40 ekor kambing. Namun dari jumlah empat puluh ekor kambing saat ini tinggal 36 ekor, menurut laporan ada 4 ekor kambing mati
Tim TA bertanya apakah ada pengecekan kesehatan kambing oleh mantri hewan secara rutin?
Ada kata pengurus Bumg Sejahtera, "akan tetapi Cuaca dingin pengaruh terhadap kesehatan kambing" katanya
Pakan kambing alam mudah di dapat di sekitar kebun sawit
Kambing-kambing telah di lakukan pengemukan dan pemeliharaan selama 3 bulan, Rencana akan di jual setelah di pelihara selama 6 bulan

Gampong Lhokreuhat salah satu Gampong terletak di Kemukiman Beurandang Kecematan Cot Girek Kabupaten Aceh Utara provisi Aceh, Gampong Lhokreuhat sebagian besar Warga adalah Petani, baik itu dengan geografis wilayahnya terluas lahan Perkebunan dan Persawahan
Gampong Lhokreuhat dinilai sangat produktif bagi warga setempat untuk membudiyakan ternak dengan bahan Pakan yang memadai.

Gampong Lhokreuhat didasari dengan beberapa Profesi yaitu ;
  • Petani Kebun, Pekerjaan ini dikerjakan oleh sebagian besar warga Gampong Lhokreuhat yang laki-laki
  • Petani Palawija / Petani Padi, Profesi ini di jalani oleh sebagian besar warga
  • Peternakan adalah profesi yang pada umumnya dan boleh kita katakan profesi yang diminati warga dimana sebagian besar warga Gampong Lhokreuhat, karena peternakan merupakan pekerjaan sampingan namun hasilnya sangat memadai
  • Pedagang, Profesi ini hanya sebagian kecil dan bisa kita katakan minim warga Gampong Lhokreuhat

Untuk menambah ilmu pengetahuan, ini ada trik pengolahan pakan ternak yang bisa di contoh dari gampong lain 
Pengolahan Pakan Ternak tersebut, baik dalam hal pemanfaatan maupun penghasilan dari produksi pakan tersebut.
Disaat hadirnya mesin pencacah Rumput/Pelepas Sawit di Gampong Lhokreuhat banyak menemukan pelajaran baru dalam menyikapi kekurangan Rumput disekitarnya untuk dikombinasikan serta pemamfaatannya.

Setelah mengetahui seluk beluk pelepah sawit beserta kandungan nutrisi dan keunggulannya, saatnya Anda mempelajari cara mengolahnya agar menjadi pakan ternak. Siapkan bahan-bahan sebagai berikut:
Pelepah sawit, Dedak, bungkil sawit, atau bekatul sebagai sumber protein.
Tetes tebu atau molasses. Untuk 10 liter air, campurkan tetes tebu sebanyak 1 liter.
Probiotik berupa suplemen organik cair seperti Starbio atau HCS, dengan ukuran 1 tutup botol untuk 3 liter air.
Pupuk urea, dengan penggunaan maksimal 3 hingga 5% dari keseluruhan bahan untuk pakan.

Cara Membuat :
Siapkan pelepah sawit yang masih baru dipangkas dari pohonnya. Hindari pelepah yang sudah terlalu lama atau rusak.

Kupas pelepah sawit yang sudah dikumpulkan. Proses ini dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin pencacah yang lebih praktis dan hasilnya bagus.

Campurkan cacahan pelepah dengan larutan tetes tebu, dedak (bisa juga diganti dengan bekatul atau bungkil sawit)

Percikkan larutan urea ke dalam campuran tersebut secara merata. Masukkan adonan ke dalam drum atau silo yang dapat menampung seluruhnya, kemudian padatkan.

Tutup rapat drum hingga tidak ada udara yang dapat masuk. Proses ini dilakukan agar terjadi fermentasi pada adonan. Simpan drum di tempat yang mempunyai suhu stabil, tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

Biarkan adonan pakan ternak dari pelepah sawit di dalam drum selama 14 hingga 21 hari. Setelah melewati masa tersebut, adonan ini dapat Anda berikan kepada hewan ternak sebagai pakan dasar.

Proses fermentasi ini akan menghasilkan pelepah sawit berwarna kekuningan dengan tekstur lembut, tidak berair, dan tidak berbau, jika dibuat dengan langkah yang benar. Selain itu aromanya juga wangi dan tidak berjamur.Sebelum memberikan kepada ternak, angin-anginkan sebentar untuk menghilangkan bau asam. (davi)

Selasa, 04 Agustus 2020

Padat Karya Tunai Desa Diprediksi Serap 5,2 Juta Tenaga Kerja

Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar
BR/Humker/KDPDTT/VIII/2020/05
Sosmed Aceh Utara | JAKARTA – Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar mengungkap masih terdapat Rp36,4 Triliun dari Rp71,2 Triliun anggaran dana desa tahun 2020 yang masih tersisa. Sisa anggaran ini dimaksimalkan untuk kegiatan Padat Karya Tunai Desa (PKTD), yang diperkirakan dapat menyerap sekitar 5,2 Juta tenaga kerja.

Pada konferensi pers secara virtual di Jakarta, Selasa (4/8) tersebut, Gus Menteri, sapaan akrabnya, kegiatan PKTD tersebut akan dilaksanakan sepanjang Bulan Agustus hingga September tahun 2020.
“Proporsi upah minimal 50 persen dari biaya kegiatan. Berarti dari Rp36,4 Triliun upahnya sekitar Rp18-19 Triliun, itu akan mengcover 5.202.279 pekerja. Kalau upahnya lebih dari 50 persen, berarti jumlahnya (tenaga kerja) akan lebih tinggi lagi,” ujarnya.
Gus Menteri mengatakan, PKTD dari dana desa bertujuan untuk dapat mengurangi angka kemiskinan dan meningkatkan daya beli masyarakat. Perekrutan pekerja PKTD sendiri harus sesuai kriteria, yakni masyarakat miskin; penganggur dan setengah penganggur; dan masyarakat marjinal lainnya.
“Upah diberikan setiap hari supaya meningkatkan daya beli masyarakat. Jangan lupa adaptasi kebiasaan baru, pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak,” tegas Doktor Honoris Causa dari UNY.
Terkait hal tersebut, Ia mengatakan, PKTD dapat dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) untuk kegiatan usaha ekonomi produktif. Ia mencontohkan, kegiatan usaha ekonomi produktif oleh BUMDes yang dimaksud seperti halnya menanami lahan kosong desa dengan tanaman pangan; membersihkan tempat wisata, tempat kuliner, pasar desa, gudang desa, dan kandang ternak bersama; perdagangan logistik dan pangan; dan bagi hasil perikanan dan peternakan.
“Untuk PKTD untuk usaha ekonomi produktif, misalnya menanami lahan desa dengan tanaman pangan bisa dikelola oleh BUMDes. Dengan ini masyarakat miskin bisa mendapatkan upah, lahan produktif, kemudian hasil produksi lahan dapat dijual untuk mendapat penghasilan yang dikelola oleh BUMDes,” terangnya.
Gus Menteri menegaskan, PKTD dari dana desa merupakan kegiatan padat karya tunai yang murni dikelola oleh desa. Dalam PKTD ini, desa diberi keleluasaan dalam menentukan lokasi pekerjaan hingga penerimaan tenaga kerja.

Meski demikian, pelaksanaan PKTD memiliki rambu-rambu tertentu yang diatur di dalam Surat Edaran Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Nomor 15 tahun 2020.
“(PKTD) Ada rambu-rambunya, pertama pekerja adalah kelompok penganggur, miskin, dan kelompok marginal lainnya. Misalnya Perempuan Kepala Keluarga (PEKKA), ini mutlak. PEKKA harus menjadi skala prioritas dalam PKTD,” ujarnya.
Di samping itu, Gus Menteri juga mengatakan, bahwa sebagian kecil dana desa yang masih tersisa dapat juga digunakan untuk program maskerisasi di desa. Dalam hal ini, sebagian kecil dana desa dapat digunakan untuk pengadaan masker yang diberikan kepada masyarakat miskin di desa.

Meski demikian, ia juga mendorong masyarakat desa yang mampu secara ekonomi dapat bekerjasama dan bergotong royong membantu pengadaan masker untuk masyarakat miskin di desa.
“Yang harus kita lakukan terkait desa aman covid 19, anggap saja Rp1-2 Triliun dari Rp36,4 Triliun dana desa yang masih tersisa untuk masker, itu sudah banyak. Berarti masih sekitar Rp35 Triliun, ini fokus untuk PKTD,” terangnya.
Teks: Novri/Kemendes PDTT

Kompak selalu Tim TA Aceh Utara 
Tenaga Pendamping Profesional Indonesia Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPPI P3MD) Kabupaten Aceh Utara mulai dari Muhammad Ismail (TA PMD), Muhammad Chadapi Barawas (TA ID), Tgk. Yusak (TA TTG), Mukhtarisyah (TA PP), T Saiful Akbar (TA PSD), Rina Hasnita (TA PED) mengikuti zoom meeting bersama Menteri Desa, dengan tema : Kemendesa PDTT targetkan Padat Karya Tunai Desa serap 5 juta pekerja
Zoom Meetings 

Senin, 27 Juli 2020

Korprov P3MD Aceh Apresiasi Capaian Registrasi BUMDes Provinsi Aceh.

Koordinator Provinsi (P3MD) Aceh Zulfahmi
Sosmed Aceh Utara | Banda Aceh– Koordinator Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3MD) Aceh Zulfahmi Hasan mengapresiasi capaian progres Registrasi Bumdes Aceh , Koordinator P3MD provinsi Aceh yang akrab di sapa Pak Fahmi ini menuturkan “Progres registrasi Bumdes kita provinsi Aceh sempat stagnan dan progresnya sangat lamban beberapa hari lalu sebagaimana pernah diberitakan beberapa media sebelumnya. (Senin, 27/07/2020)

Alhamdulillah setelah kita berikan motivasi dan juga pengawalan yang serius akhirnya progres kita meningkat drastis, ini semua berkat keseriusan dan kerja keras teman teman PLD di bantu PD dan TA.kabupaten kota masing masing serta dukungan dari Pemerintah kabupaten/kota dan Pemerintah kecamatan, untuk itu atas nama Lembaga P3MD aceh kami memberikan apresiasi dan ucapan terima kasih yang sebesar besarnya kepada teman teman semuanya. 
Peta Progres
Registrasi Bumdes Online Provinsi Aceh
Pertanggal 27 Juli 2020

Sementara itu konsultan Pengembangan Ekonomi Lokal P3MD Aceh Mursyidan mengatakan bahwa secara Nasional Saat ini tercatat sudah 37.806 Bumdes sudah melakukan registrasi, di Provinsi Aceh Registrasi BUMDes/BUMG perhari ini Senin/27 juli 2020 sudah mencapai 4.329 atau 87,14 %, sebanyak 11 kabupaten/kota sudah mencapai 100 % registrasinya yakni kabupaten Pidie jaya sebanyak 221 BUMG, Sabang 18 BUMG, Pidie 231 BUMG, Aceh Tamiang 196 BUMG, kota Langsa 64 BUMG, kota Banda Aceh 44 BUMG, Aceh Besar 231 BUMG, Aceh Singkil 110 BUMG , Aceh Selatan 258 BUMG, Nagan Raya 221 BUMG dan Abdya 149 BUMG, 11 kabupaten kota ini sudah final 100 % melakukan Registrasi semuanya. Sementara itu beberapa kabupaten lainnya yang mencapai progress antara 80 sd 99 % adalah Aceh jaya, Kota Lhokseumawe, gayo Lues, Aceh Timur, Aceh Tenggara , Aceh Tengah, Aceh Barat, dan Kota Subulussalam. Sedangkan Progres registrasi BUMDes yang di bawah 80 % adalah Aceh utara 50 %, Simeulu 60 % , Bener Meriah 69 % dan Bireun 77 %,
TAM Pengembangan Ekonomi
 Lokal (PEL): Mursyidan
Ini adalah keberhasilan kita Bersama, terutama sekali upaya fasilitasi di arus bawah PLD dan PD sebagai garda terdepan dalam setiap pemenuhan data maupun fasilitasi terhadap desa dan BUMDesnya, keberhasilan ini tentunya juga berkat dukungan dari teman teman TA.PED yang berada di kabupaten/kota di bawah pengawalan kami sebagai TAM.Pengembagan Ekonomi Lokal di Provinsi, strategi percepatan yang kita lakukan beberapa hari yang lalu adalah dengan memantau progres registrasi ini setiap saat secara silang baik lewat Dashboard web Bumdes kemendesa maupun lewat progres dari lapangan yang kita minta setiap hari 2 kali baik pagi jam 10.00 WIB dan sore jam 17.00 WIB yang wajib dilaporkan kepada kami.

“one day one registrasi Bumdes Online per PLD” 

Strategi yang kita tawarkan juga dilaksanakan oleh para Pendamping kita di lapangan, strategi ini kita wajibkan kepada PLD minimal sekali harus ada progress di desa dampigannya, tidak boleh nol progresnya. 

Alhamdulillah dengan strategi ini progres registrasi Bumdes Aceh bergerak tajam dan cepat sejak tanggal 19 Juli yang lalu , kita juga melakukan supervisi kepada para pendamping kita untuk menginformasikan kepada para Keuchik dan pengurus BUMDes di gampong gampong bahwa registrasi BUMG ini sangat penting, hal ini akan lebih memudahkan akses Bumdes untuk mendapatkan informasi, edukasi dan berbagai forum transfer knowledge lainnya dan juga tentunya bumdes yang sudah registrasi ini akan di SK kan oleh bapak Menteri Desa nantinya. pungkas Mursyidan.

Koordinator Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (P3MD) Aceh Zulfahmi Hasan mengungkapkan harapannya kepada seluruh pendamping agar terus mendampingi BUMDes-BUMDes untuk bisa lebih aktif dan inovatif dalam mengembangkan unit usahanya sesuai potensi desanya masing masing. 

BUMDes adalah sebagai wadah yang mampu merubah wajah desa, mengatasi pengangguran, mengurangi kemiskinan dan pada akhirnya mampu mewujudkan kemandirian dan kesejahteraan masyarakat desa itu sendiri. “ Mari terus kita fasiltasi dan thulus berjuang Bersama masyarakat desa, sebagai pendamping kita jangan menjadi beban bagi desa desa tapi sebaliknya kita harus tunjukkan bahwa kehadiran kita memang dibutuhkan oleh Desa” Tutup Zulfahmi.

Jumat, 24 Juli 2020

Gus Menteri Melakukan Kegiatan Pengukuhan Pendamping Desa Berdikari

Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar

BR/Humker/KDPDTT/VII/2020/30
Sosmed Aceh Utara | Padang - Menteri Desa, Pembangunan Daerah dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri menyampaikan, tugas pendamping desa harus menjadi mata hati dan kaki tangannya kepala daerah.

Gus Menteri menjelaskan, selain melakukan pendampingan, pendamping desa juga dituntut lihai membaca dan menganalisa persoalan yang dihadapi masyarakat desa, kemudian dilaporkan kepada Bupati atau Walikota setempat.

"Sehingga kebijakan yang dikeluarkan oleh Walikota berdasarkan fakta yang ada di desa," ungkap Gus Menteri saat mengukuhkan Pendamping Desa Berdikari di Balai Kota Pariaman, Sumatera Barat, Jumat (24/07/2020).
Gus Menteri mengatakan, banyak kebijakan yang kurang tepat disebabkan keterbatasan untuk melihat langsung apa yang menjadi persoalan masyarakat.
Oleh karena itu, tugas pendamping desa harus mampu menjembatan antara dua kepentingan tersebut.

Saat ini, lanjut Gus Menteri, pihaknya sedang menyiapkan sebuah sistem yang bisa melihat potensi masing-masing desa di seluruh Indonesia dengan tujuan mempermudah pemodal untuk berinvestasi.

Sistem itu juga dapat memantau kinerja para pendamping desa melakukan pendampingan terhadap aparatur desa.

"Nanti saya akan tahu, bekerja apa enggak pendamping desa yang di Kota Pariaman ini. Meskipun saya bukan malaikat, itu karena sistem saja bisa melakukan seperti itu," imbuh Gus Menteri yang baru menerima gelar Doktor Honoris Causa dari Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) itu.

Sebelum menutup kegiatan pengukuhan Pendamping Desa Berdikari, Gus Menteri tidak lupa berpesan agar pendamping desa menata niatnya untuk pengabdian semata.

"Pesan saya hanya satu, niatnya ditata kembali, niatkan untuk pengabdian kepada masyarakat desa. Bahasanya sederhana tapi kalo niatnya baik insyaAllah semuanya akan ikut baik," pungkasnya.
Usai pengukuhan Pendamping Desa Berdikari, Gus Menteri yang didampingi sang istri Umi Lilik Nasriyah langsung meninjau wisata Jembatan Pelangi milik BUMdes di Desa Kampung Kandang, Kecamatan Kecamatan Pariaman Timur, Kota Pariaman.
Teks: Badriy/ Kemendesa PDTT

Rabu, 22 Juli 2020

Tenaga Ahli P3MD Aceh Utara Monev Dalam Rangka Memperkuat Implementasi UU Desa Juga Memperkuat Pengembangan Ekonomi Perdesaan

Tim TA bersama PDP, PDTI, PLD Kec. Nibong

Sosmed Aceh Utara – Payabakong, Tim Tenaga Ahli Aceh Utara mengunjungi Kecamatan Nibong dan Kecamatan Payabakong Kabupaten Aceh Utara selain dalam rangka memperkuat implementasi UU Desa juga memperkuat pengembangan ekonomi perdesaan.

Penjelasan Pelaksanaan Tahapan Proses Perencanaan Pembangunan Gampong oleh Mukhtarisyah kepada pendamping yang akan memfasilitasi proses tahapan di gampong. Berdasarkan peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 114 Tahun 2014 tentang Pedoman Pembangunan Desa dan Peraturan Bupati Aceh Utara Nomor 21 Tahun 2016 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Gampong (RPJMG) dan Rencana Kerja Pemerintah Gampong (RKPG) dalam Kabupen Aceh Utara serta Peraturan Bupati Aceh Utara Nomor 8 Tahun 2020 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Gampong (APBG) tahun 2020.
Perencanaan Pembangunan Desa terdiri atas:
  1. penyusunan RPJM Desa; dan
  2. penyusunan RKP Desa.
Mukhtarisyah menjelaskan kepada PDP, PDTI, PLD tahapan fasilisitasi proses Perencanaan Pembangunan Gampong, mulai dari tahapan penyusunan RKPG dan APBG untuk tahun 2021 mulai dari tahapan :
  • Musyawarah Gampong
  • Pembentukan Tim Penyusun RKPG
  • Penyusunan RKPG
  • Musrenbangdes RKPG
  • Penetapan RKPG
  • Penyusunan RAPBG
  • Penyampaian RAPBG
  • Pembahasan RAPBG
  • Kesepakatan bersama
  • Penyampaian rancangan qanun APBG
  • Tindak lanjut hasil evaluasi Camat
  • Penetapan Qanun APBG
  • Penetapan Penjabaran APBG
Penjelasan Padat Karya Tunai oleh Muhammad Khadafi Barawas sebagai TA Infrastruktur Desa, Penggunaan Dana Desa diprioritaskan untuk membiayai padat karya tunai di Desa. Padat Karya Tunai Desa (PKTD) adalah merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat marginal/miskin yang bersifat produktif berdasarkan pemanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja dan teknologi lokal dalam rangka mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan masyarakat
PKTD pekerjaan yang lebih memaksimalkan penggunaan jumlah pekerja, yang upahnya dibayarkan secara tunai (harian atau mingguan)

Selama kegiatan tersebut telah berubah dari pola perencanaan normal, dan telah melibatkan banyak pekerja, termasuk dengan mengganti penggunaan alat/mesin, ini sudah termasuk dalam kegiatan Padat Karya, jadi tidak ada batasan jumlah minimal pekerja PKTD

Kepala Desa mengoordinasikan pelaksanaan kegiatan
Pembangunan Desa terhitung sejak ditetapkan APB Desa.
Pelaksanaan kegiatan Pembangunan Desa dilaksanakan secara swakelola oleh Pemerintah Desa dan/atau kerja sama antarDesa
kecuali pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan jasa konstruksi.
Dalam melaksanakan pekerjaan yang membutuhkan keahlian khusus dan jasa konstruksi dapat melibatkan jasa pihak ketiga sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan yang mengatur mengenai pengadaan barang
Pelaksanaan kegiatan Pembangunan Desa dilakukan melalui tahapan:
  1. persiapan; dan
  2. pelaksanaan pembangunan.
Tahapan persiapan :
  • penetapan Pelaksana Kegiatan;
  • penyusunan rencana kerja;
  • sosialisasi dan/atau publikasi kegiatan;
  • pembekalan Pelaksana Kegiatan;
  • pelaksanaan koordinasi dan sinergitas pelaksanaan kegiatan;
  • penyiapan dokumen administrasi;
  • pembentukan tim pengadaan barang dan jasa;
  • pengadaan tenaga kerja; dan
  • pengadaan bahan/material.
Pemanfaatan sumber daya manusia yang ada di Desa dalam pelaksanaan kegiatan Pembangunan Desa paling sedikit meliputi:
  • pendataan kebutuhan tenaga kerja;
  • pendaftaran calon tenaga kerja;
  • pembentukan kelompok kerja;
  • pembagian jadwal kerja; dan
  • penetapan besaran upah kerja

Tim TA bersama PDP, PDTI, PLD Kec. Payabakong

Kegiatan infrastruktur, pengendalian dilakukan dalam 3 (tiga) tahapan kegiatan penilaian dan pemeriksaan meliputi:
  • persiapan pelaksanaan kegiatan pada kondisi fisik 0% (nol persen);
  • perkembangan pelaksanaan kegiatan pada kondisi fisik 50% (lima puluh persen); dan
  • akhir pelaksanaan kegiatan pada kondisi fisik 100% (seratus persen).
Karena PKTD dilaksanakan pada pekerjaan yang bisa melibatkan banyak orang, dan tingkat pelaksanaan pekerjaan yang bisa dikerjakan dengan banyak orang atau dalam pekejaannya banyak menyerap tenaga kerja lokal

PKTD mudah kita identifikasi dilapangan, lihat saja, ada tidak upaya memaksimalkan penggunaan pekerja pada sebuah pekerjaan
contoh: bangun rumah dhuafa, standar sebuah rumah dikerjakan 3 orang sampai dengan 4 orang (pekerja dan tukang), kalau masih standar ini bukan PKTD, namun kalau dikerjakan dengan lebih banyak dari angka standar, misalnya sampai 8 orang, ini sudah masuk dalam kategori "memaksimalkan" penggunaan pekerja, maka ini sudah dianggap PKTD

Artinya PKTD itu tidak mutlak harus meniadakan penggunaan alat, namun dilakukan upaya-upaya untuk memaksimalkan terserapnya banyak pekerja, pada item-item pekerjaan yang memungkinkan di alihkan ke pekerjaan yang menggunakan tenaga manusia

Hari Orang Kerja (HOK) adalah satuan tenaga kerja yang digunakan, biasanya dalam
menghitung analisis pekerjaan, pada umumnya HOK berjumlah 8 jam per hari
HOK tergantung dari jumlah tenaga kerja, hari kerja, dan jam kerja perhari.

Menu Registrasi BUMDes Online
BUMDES Apps
Penjelasan BUMG oleh Rina Hasnita sebagai TA PED
BUMDES menjadi salah satu institusi penting untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat desa yang diamanahkan dalam UU Desa. Oleh karena itu, menjadi sangat signifikan dikelola dengan serius dan melibatkan partisipasi perempuan agar mendapatkan akses dan manfaat dalam pengelolaan BUMDES.

Akan tetapi seberapa jauh keterlibatan kelompok perempuan dalam pengelolaan BUMDES ?

Mewujudkan Ketahaanan Pangan dalam Peningkatan Ekonomi Desa.
Kecamatan Nibong jumlah gampongnya 20, untuk BUMG yang aktif berjumlah 16, sementara yang tidak aktif ada 4

Kecamatan Payabakong jumlah gampongnya 39, BUMG yang telah ada berjumlah 37, sementara yang aktif ada 7 BUMG dan 5 BUMG telah teregister Bumdes online

Pendataan Regestrasi BUMDes atau BUMG online langsung dapat terbaca aktif atau tidak aktif BUMDes atau BUMG tersebut, karena tentunya pada saat registrasi akan diminta entri Qanun Pendirian, Perdes Pendirian, Perdes Penyertaan Modal, SK Pengelola BUMDes, Nama Pengurus Lengkap Dengan Nomor hp Penggurus BUMDes atau BUMG

Badan Usaha Milik Gampong adalah sebuah badan usaha yang seluruh atau sebagian modalnya dimiliki oleh desa melalui penyertaan modal langsung yang berasal dari kekayaan gampong yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan dan usaha-usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat gampong.

Sebagai sebuah badan usaha yang diprakarsai oleh Pemerintah Gampong bersama masyarakat dan berbadan hukum perdes, tentunya dibutuhkan acuan atau seperangkat aturan tertulis dalam mengelola usaha BUMG. (davi)