Kamis, 20 Agustus 2020

TPPI P3MD Aceh Utara Melakukan Monitoring implementasi Dana Desa TA. 2020 Kegiatan Sarpras di Lhoksukon

TA Infrastruktur Desa sedang memberikan bimbingan
langsung kepada TPK di gampong
agar pekerjaan konstruksinya sesuai dengan spesifikasi
Sosmed Aceh Utara | Lhoksukon -TA Infrastruktur Desa Muhammad Khadafi Barawas bersama Pendamping Desa Teknik Infrastruktur Amiruddin, Pendamping Desa Pemberdayaan Hidayatul Akbar dan Pendamping Lokal Desa Raim Ahmad melakukan pengecekan lapangan bersama Geuchik, Bendahara gampong pak Sulaiman untuk melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 Padat Karya Tunai Dana Desa Pembangunan Talud sepanjang 100 meter dengan tinggi rata-rata 1,5 M di gampong Meunasah Meurbo
TA ID Muhammad Khadafi Barawas menyampaikan agar Pelaksanaan pembangunan dengan pola Padat Karya Tunai di Gampong harus memperhatikan :
  1. Membangun prasarana yang bermutu, sesuai dengan spesifikasi
  2. Menggunakan tenaga kerja setempat dengan jumlah yang banyak
  3. Mengutamakan penggunaan bahan setempat, sehingga perputaran uangnya dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat gampong
  4. Membangun prasarana yang sederhana, agar dapat dikerjakan oleh masyarakat setempat
Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping dan TPK Zainuddin melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong Meunasah Meurbo untuk pekerjaan pengerasan jalan usaha tani yang dikerjakan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp.99,453,000 dari APBN tahun anggaran 2020, dengan volume 400 Meter
TA ID Muhammad Khadafi Barawas, PDTI Amiruddin,
PLD Raim Ahmad bersama Bendahara gampong Sulaiman,
melakukan kunjungan lapangan
melihat kegiatan Jalan di Gampong Meunasah Meurbo
Manfaat dibangunnya jalan ini :
  • Agar hasil panen panen lahan pertanian mudah di angkut masyarakat ke pasar
  • Agar petani mudah melakukan pengiriman sarana produksi ke areal pesawahan yang mereka miliki
  • Jarak tempuh menjadi ringkas dan cepat
Pemilihan trase jalan ini telah dibahas bersama masyarakat, mempertimbangkan untuk mengurangi masalah lingkungan contohnya dengan mengurangi galian dan timbunan jika memungkinkan Pelaksanaan kegiatan pekerjaan, pembangunan jalan ini ditangani TPK
Lokasi 1, Pekerjaan Abutment Jembatan
Dilanjutkan melakukan monitoring terhadap Dana Desa bersama Tim Pendamping dan bersama Geuchik, Bendahara gampong pak Sulaiman untuk melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong Meunasah Meurbo untuk Pembangunan Jembatan Milik Desa 3 unit yang dikerjakan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp.74,733,000 dari APBN tahun anggaran 2020
Lokasi 2, Pekerjaan Abutment Jembatan
Pendamping Desa Teknik Infrastruktur Amiruddin bersama Pendamping Lokal Desa Raim Ahmad memberikan arahan dan motivasi kepada tenaga kerja pada Program Padat Karya Tunai di Gampong Meunasah Meurbo, pekerja sedang mengerjakan Abutment Jembatan dan pada sore harinya langsung menerima upah kerja harian
Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong Taring Pantang untuk Pembangunan Jalan Rabat Beton volume 82 Meter, bersama TPK Pak Razali
Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong Mns Rayeuk LB untuk Pembangunan Rumah Layak Huni volume 3 Unit bersama TPK Pak Abdullami
Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong alue itam reudeup untuk Pembangunan rumah layak huni volume 1 Unit bersama TPK Pak musliadi

Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong Alue Empok untuk Pembangunan Talud volume 250 M bersama TPK Pak Jamaluddin AB
Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong Meuria untuk Pekerjaan Pembukaan Jalan Baru volume 1119 Meter bersama TPK Pak Sofyan
Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong cot ara untuk pengerasan jalan volume 800 Meter bersama TPK Pak M.Yunus
Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong Pulo Dulang untuk Peningkatan Gedung Serbaguna volume 1 unit bersama TPK Pak Murtala
Selanjutnya TAID Muhammad Khadafi Barawas, TAPP Mukhtarisyah, TAPED Rina Hasnita bersama PDTI, PDP dan PLD ngopi bareng sejenak melepaskan lelah di Rumoh Kupie Atjeh (davi)

Rabu, 19 Agustus 2020

Vidcon, Para Menteri ASEAN tema "Mengurangi Kemiskinan dan Membangun Ketahanan: Menuju Pemulihan COVID-19"



     

Jakarta - Para Menteri ASEAN yang menangani kerjasama ASEAN dalam menentukan kebijakan terkait pembangunan desa dan pengentasan kemiskinan di ASEAN pada Rabu (19/8) mengadakan pertemuan secara virtual.

Pertemuan khusus ASEAN Ministers Meeting on Rulal Development and Poverty Eradication (AMRDPE) bertemakan "Reducing Poverty and Building Resilience: Towards COVID-19 Recovery" atau Mengurangi Kemiskinan dan Membangun Ketahanan: Menuju Pemulihan COVID-19

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar yang ditunjuk sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia menyampaikan bahwa Indonesia telah mengambil langkah dalam mengentaskan kemiskinan dan memperkuat ketahanan menuju pemulihan yang inklusif, adil, dan berkelanjutan dari pandemi COVID-19.

Menurut Abdul Halim Iskandar atau yang akrab disapa Gus Menteri, Pandemi COVID-19 telah mempengaruhi daerah pedesaan dan semakin membebani masyarakat pedesaan. Pandemi juga berkontribusi pada peningkatan kemiskinan.

"Melalui pembangunan daerah pedesaan yang inklusif dan berkelanjutan, kita tetap berkomitmen untuk terus membantu masyarakat miskin serta terus membantu mereka keluar dari kemiskinan," katanya.

Kemiskinan adalah masalah serius selama masa-masa sulit ini. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, terdapat kesenjangan komparatif yang semakin lebar antara penduduk miskin di pedesaan dan perkotaan.

Data menunjukkan bahwa kemiskinan secara bertahap meningkat di daerah pedesaan selama bulan-bulan awal pandemi pada Maret 2020 dan diperkirakan akan meningkat karena kemerosotan ekonomi nasional. Dengan jumlah kasus dan angka kematian yang terus meningkat, masyarakat miskin di pedesaan akan semakin rentan terhadap pandemi.

Untuk memitigasi dampak COVID-19, kata Gus Menteri, Pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah melalui kebijakan kesehatan, kesejahteraan sosial, dan ekonomi. Selain itu, Indonesia telah mengalokasikan dana jaring pengaman sosial untuk mencegah lonjakan kemiskinan dan menjaga daya beli masyarakat, terutama mereka dengan tingkat rumah tangga miskin serta bekerja di sektor informal.

"Dana jaring pengaman sosial dialokasikan melalui beberapa program seperti program bantuan keuangan nontunai untuk rumah tangga kurang mampu atau Program Keluarga Harapan (PKH), bantuan pangan nontunai di Jabodetabek, bantuan tunai, kebijakan pra kerja , listrik bersubsidi, bantuan pangan, dana desa, dan bantuan tunai tanpa syarat," katanya.

Saat ini, kata Gus Menteri, Indonesia sedang berada dalam fase pemulihan ekonomi nasional. Pemerintah Indonesia telah mengalokasikan anggaran untuk mendukung program nasional di semua sektor.

Program tersebut terdiri dari enam sektor utama yakni kesehatan, perlindungan sosial, usaha mikro kecil dan menengah, pembiayaan perusahaan, insentif usaha serta lain-lain.

"Indonesia berkomitmen untuk melanjutkan dana jaring pengaman sosial untuk membantu rumah tangga miskin dan pedesaan," katanya.

Lebih lanjut, Gus Menteri menyampaikan bahwa Indonesia juga telah melaksanakan program pendukung melalui kementerian / lembaga sektoral untuk mengurangi kemiskinan dan membangun ketahanan terhadap COVID-19.

"Di daerah pedesaan, Indonesia telah memulai program pemulihan ekonomi seperti Padat Karya Tunai Desa (PKTD) dari Kemendes PDTT, program masker wajah setengah miliar dari Kemendagri dan kebijakan terkait sektor pariwisata yang dikeluarkan oleh Kementerian Pariwisata dan Badan Perencanaan Nasional," katanya.

Mengenai program Kemendes yakni Program PKTD, Gus Menteri menjelaskan bahwa tujuannya untuk memberdayakan perekonomian desa melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes), perdagangan logistik pangan, perikanan, pertanian, restoran, wisata desa, peternakan, industri pengolahan dan pergudangan untuk pangan dan hasil pertanian untuk menghidupkan kembali perekonomian di pedesaan. 

"Salah satu tahapan selanjutnya yang akan dilakukan adalah peningkatan kapasitas aparatur desa sebagai aktor penggerak pembangunan pedesaan," katanya.

TPPI P3MD Aceh Utara Melakukan Monitoring implementasi Dana Desa TA. 2020 Kegiatan Sarpras di Pirak Timu

Sosmed Aceh Utara | Pirak Timu - Kegiatan Padat Karya Tunai (PKTD) di Gampong Alue Bungkoh Kecamatan Pirak Timu Kabupaten Aceh Utara
TA Infrastruktur Desa Muhammad Khadafi Barawas bersama Pendamping Desa Teknik Infrastruktur Jufriza, Pendamping Desa Pemberdayaan Dailami, Mahlil, Bukhari B, Pendamping Lokal Desa Mansur, Muhibbuddin, Murtala, Pendamping Lokal Desa Fitriah, Masyithah, Nur Azizah bersama Sekcam Pak M.Nazir, S.Sos,M,A,P dan Geuchik Alue Bungkoh Pak Usman Cut, Tuha Peut Tgk. Ismail Cut, Ketua TPK Pak M.Nasir melakukan pengecekan lapangan kegiatana Dana Dsa 2020 pembangunan Pompanisasi dan Pipanisasi untuk Irigasi dengan Anggaran Rp. 222.523.000 yang telah dikerjakan dengan progres fisik 90%. (Rabu, 19 Agustus 2020) 

Klik link ULR diatas untuk nonton di YouTube

Pembangunan box bagi/outlet
Katup alfalfa berguna sebagai pengontrol pembagian air, terletak pada bagian tengah dari bangunan bagi. Ukuran diameter katup alfalfa disesuaikan dengan diameter pipa PVC yang digunakan pada sistem distribusi perpipaan 

Bangunan Bagi Pada Saluran Perpipaan
Box Pembagi adalah bangunan berukuran uniform yang berguna untuk mengalirkan air irigasi ke petak sawah, alur atau untuk pengecekan sistim distribusi perpipaan.
Bangunan bagi dan katup alfalfa merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan. Perangkat ini merupakan awal dari pembagian air ditingkat usaha tani.

Hubungan antara debit pemompaan dan diameter katup alfalfa sebagai berikut :
Katup alfalfa diameter 8”, debit pemompaan Q = 20 - 25 liter/detik

Pekerjaan lanjutan dari Dana Desa Tahun 2020, Penanaman pipa paralon PVC 8 inch panjang 500 Meter dengan kedalaman 1 M, Box Pembagi 3 Unit

Bak penangkap air dari mata air di sungai pirak
Data Tambahan
Kondisi sumber air : Baik
Kondisi tumbuhan sekitar mata air : Lebat
Apakah sumber air kering di musim kemarau? : Tidak tapi debit air berkurang
Pemanfaatan sumber air : Air untuk mengairi persawahan penduduk
Jenis tumbuhan di sekitar mata air : pohon kelapa, bambu, pohon sawit
Kondisi tugu air/bak penampung air/sumur bor : Baik
Irigasi gampong untuk persawahan Alue Bungkoh merupakan upaya yang dilakukan manusia untuk mengairi lahan pertanian. Dalam dunia modern, saat ini sudah banyak model irigasi yang dapat dilakukan manusia. Di Gampong Alue Bungkoh persediaan air melimpah karena tempat yang dekat dengan sungai atau sumber mata air, maka irigasi dilakukan dengan mengalirkan air tersebut ke lahan pertanian

Air merupakan unsur penting dalam kelangsungan hidup manusia. Hampir setiap aktivitas manusia tidak terlepas dari kebutuhan air. Seiring dengan pertumbuhaan penduduk yang diikuti dengan pertambahan jumlah fasilitas sosial ekonomi dan luasnya lahan persawahan penduduk maka kebutuhan air untuk mengairi seluruh lahan petak sawah yang memenuhi standar kuantitas dan kualitas akan semakin meningkat agar hasil panen padi mencapai target yang diharapkan
Irigasi Pompa Air
Air diambil dari mata air di sungai pirak timu kemudian dinaikkan melalui pompa air ke Bak penangkap air kemudian air irigasi dialirkan secara gravitasi melalui pipanisasi sampai ke lahan pertanian terjauh
Prosesnya adalah gravitasi, tanah yang tinggi akan mendapat air lebih dulu.
Tujuannya pada musim kemarau irigasi ini dapat terus mengairi sawah.
Proyek padat karya yang ditinjau kali ini merupakan bagian dari program percepatan peningkatan tata guna air irigasi yang bertujuan menyediakan air bagi kawasan pedesaan dengan melakukan perbaikan, rehabilitasi, dan peningkatan jaringan irigasi desa.

Proyek padat karya yang dimaksudkan untuk mempertahankan daya beli masyarakat terdampak di tengah pandemi dengan memberdayakan Perkumpulan Petani Pemakai Air setempat

Pengerjaan pipanisasi untuk irigasi sepanjang 500 meter tersebut akan mengairi area irigasi seluas kurang lebih 50 hektare dan berdampak bagi sekitar 150 kepala keluarga. Dijalankan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp.222.523.000 dari APBN tahun anggaran 2020, proyek tersebut menyerap 45 orang tenaga kerja dengan waktu pengerjaan selama 30 hari, HOK pekerja 100, HOK Tukang 43
Peninjauan proyek padat karya tersebut dilakukan dengan tetap mematuhi protokol kesehatan seperti mengenakan masker, dan menjaga jarak aman antarpekerja.

Gampong telah memiliki TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) yang di pilih pada saat musyawarah desa sebagai pengawal pengelola program pembangunan melalui dana desa yang terpilih sebagai ketua TPK M.Nasir, Anggota TPK M.Adam, Cut Asan, Abdul Manan
TPK lah yang mengkoordinir pekerjaan, dengan harapan bisa terserapnya tenaga kerja lokal
Proyek padat karya tersebut juga dimaksudkan untuk mempertahankan daya beli masyarakat terdampak di tengah pandemi dengan memberdayakan tenaga kerja lokal

Manfaat dibangunnya Irigasi yang disampaikan oleh warga yang sedang berada di sawah Pak M. Asin 
  • Dengan ada nya irigasi ini sekarang Agar kami dapat menanam dalam setahun dua kali tanam
  • Agar kebutuhan air di petak sawah terjauh dapat teraliri
  • Menghindari kekurangan air pada musim tanam
  • Menjamin ketersediaan air di seluruh areal persawahan milik warga kami secara keseluruhan
Pendamping Desa Teknik Infrastruktur Jufriza bersama Pendamping Lokal Desa, memberikan arahan dan motivasi kepada tenaga kerja pada Program Padat Karya Tunai di Gampong Alue Bungkoh, pekerja sedang mengerjakan finalisasi kegiatan sarpras, box pembagi.
   
Dilanjutkan melihat hasil Pengerjaan Sarpras Dana Desa Pembangunan jalan gampong Pucok Alue, pada lokasi ruas I sepanjang 389 Meter lebar badan jalan 5 meter dijalankan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 83.015.000, Pembangunan jalan pada ruas II sepanjang 203 Meter Lebar 4 Meter Ketebalan rata-rata 20 Cm dijalankan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 32.260.000 dari APBN tahun anggaran 2020, proyek tersebut menyerap 87 HOK pekerja, 4 HOK mandor dengan waktu pengerjaan selama 30 hari, berdampak bagi sekitar 100 Kepala keluarga, dengan TPK T. Wahyudi yang di pilih di dalam Musyawarah Desa

Jalan Perdesaan dari Dana Desa Memudahkan Mengangkut Panen Padi, Monitoring TAID, PDTI, PDP, PLD pada kegiatan Sarpras Tahun 2020
Klik link ULR diatas untuk nonton di YouTube

Manfaat dibangunnya jalan ini :
  • Agar hasil panen lahan pertanian mudah di angkut masyarakat
  • Agar petani mudah melakukan pengiriman sarana produksi ke areal pesawahan yang mereka miliki
Pemilihan trase jalan ini telah dibahas bersama masyarakat, mempertimbangkan untuk mengurangi masalah lingkungan contohnya dengan mengurangi galian dan timbunan jika memungkinkan Pelaksanaan kegiatan pekerjaan, pembangunan jalan ini ditangani TPK

TA ID Muhammad Khadafi Barawas menyampaikan agar Pelaksanaan pembangunan dengan pola Padat Karya Tunai di Gampong harus memperhatikan :
  1. Menggunakan tenaga kerja setempat dengan jumlah yang banyak
  2. Mengutamakan penggunaan bahan setempat, sehingga perputaran uangnya dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat gampong
  3. Membangun prasarana yang sederhana, agar dapat dikerjakan oleh masyarakat setempat
  4. Membangun prasarana yang bermutu, sesuai dengan spesifikasi
Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping dan TPK Darmawan melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong Pucok Alue untuk Pembangunan Gedung Serbaguna yang sedang finalisasi pekerjaan pemasangan kramik granit ukr 60×60 cm untuk lantai bangunan seluas 320 M2

Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong Bungong untuk Pembangunan Saluran Irigasi dengan progres sudah 50% dijalankan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 392.248.000 dari APBN tahun anggaran 2020, dengan waktu pengerjaan selama 45 hari, berdampak bagi sekitar 120 Kepala keluarga
Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong  Geulumpang untuk Rehab Rumah Dhuafa Volume 26 Unit, item pekerjaan yang dilaksanakan atap seng, dinding bagian dalam dengan Triplek dan plafond dengan pemasangan terpal, dengan progres sudah 50%
  
Selanjutnya TAID Muhammad Khadafi Barawas, PDTI, PDP, PLD ngopi bareng sejenak melepaskan lelah (davi)

Selasa, 18 Agustus 2020

BUMG Beusejahterra Menjalankan Unit Usaha Budidaya Kambing

Sosmed Aceh Utara | Cot Girek - Tim TA Aceh Utara didampingi Pendamping Desa Pemberdayaan, Pendamping Desa Teknik Infrastruktur, Pendamping Lokal Desa bersama Geuchik Gampong Lhokreuhat,, Ketua Badan Usaha Milik Gampong meninjau usaha budidaya kambing milik BUMG Gampong Lhokreuhat, Selasa (18/08/2020)

BUMG unit usaha peternakan kambing
Klik link ULR diatas untuk nonton di YouTube

Keuchik Gampong Lhokreuhat pak Budiman mengatakan kepada Tim TA, "gamping telah melakukan Investasi ke BUMG Beusejahterra mencapai Rp.340 juta untuk unit usaha Budidaya Kambing. BUMG ini milik gampong Lhokreuhat dengan ketua penggurus BUMG Suryadi
Beli lahan peternakan, pembangunan kandang, membeli kambing 1 ekornya Rp.1.500.000 dengan harga total modal Rp.60juta dapat 40 ekor kambing. Namun dari jumlah empat puluh ekor kambing saat ini tinggal 36 ekor, menurut laporan ada 4 ekor kambing mati
Tim TA bertanya apakah ada pengecekan kesehatan kambing oleh mantri hewan secara rutin?
Ada kata pengurus Bumg Sejahtera, "akan tetapi Cuaca dingin pengaruh terhadap kesehatan kambing" katanya
Pakan kambing alam mudah di dapat di sekitar kebun sawit
Kambing-kambing telah di lakukan pengemukan dan pemeliharaan selama 3 bulan, Rencana akan di jual setelah di pelihara selama 6 bulan

Gampong Lhokreuhat salah satu Gampong terletak di Kemukiman Beurandang Kecematan Cot Girek Kabupaten Aceh Utara provisi Aceh, Gampong Lhokreuhat sebagian besar Warga adalah Petani, baik itu dengan geografis wilayahnya terluas lahan Perkebunan dan Persawahan
Gampong Lhokreuhat dinilai sangat produktif bagi warga setempat untuk membudiyakan ternak dengan bahan Pakan yang memadai.

Gampong Lhokreuhat didasari dengan beberapa Profesi yaitu ;
  • Petani Kebun, Pekerjaan ini dikerjakan oleh sebagian besar warga Gampong Lhokreuhat yang laki-laki
  • Petani Palawija / Petani Padi, Profesi ini di jalani oleh sebagian besar warga
  • Peternakan adalah profesi yang pada umumnya dan boleh kita katakan profesi yang diminati warga dimana sebagian besar warga Gampong Lhokreuhat, karena peternakan merupakan pekerjaan sampingan namun hasilnya sangat memadai
  • Pedagang, Profesi ini hanya sebagian kecil dan bisa kita katakan minim warga Gampong Lhokreuhat

Untuk menambah ilmu pengetahuan, ini ada trik pengolahan pakan ternak yang bisa di contoh dari gampong lain 
Pengolahan Pakan Ternak tersebut, baik dalam hal pemanfaatan maupun penghasilan dari produksi pakan tersebut.
Disaat hadirnya mesin pencacah Rumput/Pelepas Sawit di Gampong Lhokreuhat banyak menemukan pelajaran baru dalam menyikapi kekurangan Rumput disekitarnya untuk dikombinasikan serta pemamfaatannya.

Setelah mengetahui seluk beluk pelepah sawit beserta kandungan nutrisi dan keunggulannya, saatnya Anda mempelajari cara mengolahnya agar menjadi pakan ternak. Siapkan bahan-bahan sebagai berikut:
Pelepah sawit, Dedak, bungkil sawit, atau bekatul sebagai sumber protein.
Tetes tebu atau molasses. Untuk 10 liter air, campurkan tetes tebu sebanyak 1 liter.
Probiotik berupa suplemen organik cair seperti Starbio atau HCS, dengan ukuran 1 tutup botol untuk 3 liter air.
Pupuk urea, dengan penggunaan maksimal 3 hingga 5% dari keseluruhan bahan untuk pakan.

Cara Membuat :
Siapkan pelepah sawit yang masih baru dipangkas dari pohonnya. Hindari pelepah yang sudah terlalu lama atau rusak.

Kupas pelepah sawit yang sudah dikumpulkan. Proses ini dapat dilakukan secara manual maupun menggunakan mesin pencacah yang lebih praktis dan hasilnya bagus.

Campurkan cacahan pelepah dengan larutan tetes tebu, dedak (bisa juga diganti dengan bekatul atau bungkil sawit)

Percikkan larutan urea ke dalam campuran tersebut secara merata. Masukkan adonan ke dalam drum atau silo yang dapat menampung seluruhnya, kemudian padatkan.

Tutup rapat drum hingga tidak ada udara yang dapat masuk. Proses ini dilakukan agar terjadi fermentasi pada adonan. Simpan drum di tempat yang mempunyai suhu stabil, tidak terlalu panas atau terlalu dingin.

Biarkan adonan pakan ternak dari pelepah sawit di dalam drum selama 14 hingga 21 hari. Setelah melewati masa tersebut, adonan ini dapat Anda berikan kepada hewan ternak sebagai pakan dasar.

Proses fermentasi ini akan menghasilkan pelepah sawit berwarna kekuningan dengan tekstur lembut, tidak berair, dan tidak berbau, jika dibuat dengan langkah yang benar. Selain itu aromanya juga wangi dan tidak berjamur.Sebelum memberikan kepada ternak, angin-anginkan sebentar untuk menghilangkan bau asam. (davi)

TPPI P3MD Aceh Utara Melakukan Monitoring implementasi Dana Desa TA. 2020 Kegiatan Sarpras di Cot Girek

Sosmed Aceh Utara | Cot Girek- Kegiatan Padat Karya Tunai (PKTD) di Gampong Lhok Reuhat Kecamatan Cot Girek Kabupaten Aceh Utara
TA Infrastruktur Desa Muhammad Khadafi Barawas bersama Pendamping Desa Teknik Maulana, Pendamping Desa Pemberdayaan Suwandri, Muhammad ibni, Zahrul Fauzi, Pendamping Lokal Desa Muslem, Adi khairullah, Shadli, Pendamping Lokal Desa Fauziah, Safrina, Yusra bersama Geuchik Lhok Reuhat Pak Budiman melakukan pengecekan lapangan kegiatana Dana Dsa 2020 pembangunan MCK 2 Unit dengan Anggaran Rp. 104,795,200 yang telah diselesaikan dengan progres 80%.
(18/08/2020) 

Klik link ULR diatas ini, untuk nonton videonya di YouTube

Gampong telah memiliki TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) yang di pilih pada saat musyawarah desa sebagai pengawal pengelola program pembangunan melalui dana desa yang terpilih sebagai ketua TPK Ibrahim A. Rani
TPK lah yang mengkoordinir pekerjaan, dengan harapan bisa terserapnya tenaga kerja lokal
Proyek padat karya tersebut juga dimaksudkan untuk mempertahankan daya beli masyarakat terdampak di tengah pandemi dengan memberdayakan tenaga kerja lokal
Pendamping Desa Teknik Infrastruktur Maulana bersama Pendamping Lokal Desa Muslem, memberikan arahan dan motivasi kepada tenaga kerja pada Program Padat Karya Tunai di Gampong Lhok Reuhat , pekerja sedang mengerjakan pemasangan lantai keramik MCK
Dilanjutkan melihat hasil Pengerjaan Sarpras Dana Desa Pembangunan jalan gampong Ara sepanjang 1250 Meter lebar badan jalan 3,5 meter dengan ketebalan rata-rata 15 Cm berdampak bagi sekitar 100 Kepala keluarga. Dijalankan dengan menggunakan anggaran sebesar Rp. 127.452.000 dari APBN tahun anggaran 2020, proyek tersebut menyerap 19 orang tenaga kerja 38 HOK dengan waktu pengerjaan selama 45 hari, dengan TPK T. Wahyudi yang di pilih di dalam Musyawarah Desa

Manfaat dibangunnya jalan ini :
  • Agar hasil panen komoditas pepaya dan hasil panen lahan pertanian mudah di angkut masyarakat
  • Agar petani mudah melakukan pengiriman sarana produksi ke areal pesawahan yang mereka miliki
Pemilihan trase jalan ini telah dibahas bersama masyarakat, mempertimbangkan untuk mengurangi masalah lingkungan contohnya dengan mengurangi galian dan timbunan jika memungkinkan Pelaksanaan kegiatan pekerjaan, pembangunan jalan ini ditangani TPK

TA ID Muhammad Khadafi Barawas menyampaikan agar Pelaksanaan pembangunan dengan pola Padat Karya Tunai di Gampong harus memperhatikan :
  1. Menggunakan tenaga kerja setempat dengan jumlah yang banyak
  2. Mengutamakan penggunaan bahan setempat, sehingga perputaran uangnya dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat gampong
  3. Membangun prasarana yang sederhana, agar dapat dikerjakan oleh masyarakat setempat
  4. Membangun prasarana yang bermutu, sesuai dengan spesifikasi
Dilanjutkan melakukan monitoring bersama Tim Pendamping dan TPK Mawardi melihat hasil implementasi kegiatan Sarpras dari DD 2020 di gampong Alue Drien Pembangunan Rumah Layak Huni Volume 3 Unit dengan progres sudah 100%
Selanjutnya TAPP Muktarisyah, TAID Muhammad Khadafi Barawas, TAPED Rina Hasnita ngopi bareng bersama PDTI, PDP dan PLD Kecamatan Cot Girek di Caffee Batu 7 Alfin sambil menikmati Citarasa Mie Kepiting yang sedap (davi)

Jumat, 14 Agustus 2020

TPPI P3MD Aceh Utara Melakukan Monitoring implementasi Dana Desa TA. 2020 Kegiatan Sarpras di Samudera

Sosmed Aceh Utara | Samudera - Kegiatan Padat Karya Tunai (PKTD) di Gampong Teupin Ara Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara
TA Infrastruktur Desa Muhammad Khadafi Barawas bersama Pendamping Desa Pemberdayaan Muhammad Isa, dan Aswadi, Pendamping Lokal Desa Hayaton, Pendamping Lokal Desa Is Edianur melakukan pengecekan lapangan dari hasil penyampaian Geuchik Teupin Ara Pak Khalis, S.Sos bahwa kegiatan sorga desa yaitu pekerjaan lapangan bola kaki yang telah diselesaikan 100%. 
(14/08/2020)

Klik link Ulr ini untuk nonton di YouTube

Lapangan bola ini telah digunakan untuk pertandingan even kabupaten kata pak Geuchik

Lokasi ini dapat dikembangkan sebagaimana yang dikatakan oleh Muhammad Isa selaku sebagai Pendamping Desa di Kecamatan Samudera "Lapangan bola ini sebaiknya juga dilengkapi fasilitas pendukung seperti tribun, toilet, ruang ganti dan sebagainya, apalagi kalau tanggul sungai yang ada tepat di samping lokasi lapangan bola dapat juga di benahi menjadi lokasi wisata pemancingan ikan. Kita buat ikon-ikon bola sekaligus ikon lokasi wisata pemancingan ikan untuk menarik minat wisatawan untuk datang kesini, dengan demikian bisa memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat di lokasi ini, dengan dapat berjualan membuat kios-kios di sekitar lapangan bola" ungkapnya.

Kecamatan Samudera Pendamping Desa Teknik Infrastruktur tidak ada (kosong) sehingga TA ID harus melakukan prioritas kunjungan rutinnya untuk melakukan penguatan terhadap PDP dan PLD disini baik terhadap pemenuhan data sarpras di laporan online Sipede 2020 dan dampingan bimbingan terhadap pembangunan infrastruktur gampong
TA Infrastruktur Desa sedang memberikan bimbingan 
langsung kepada TPK di gampong
 agar pekerjaan konstruksinya sesuai dengan spesifikasi 

Dilanjutkan TA ID Muhammad Khadafi Barawas bersama PDP Muhammad Isa, Aswadi, turut ikut kelapangan PLD Hayaton, PLD Is Edianur bersama Geuchik Teupin Ara Pak Khalis, S.Sos, bersama Tuha Peut Rizal Afrizal, TPK Muhammad Ansari, melakukan pengecekan hasil kegiatan Talud yang telah dikerjakan sesuai spesifikasi di dalam RAB

Dilanjutkan monitoring Pembangunan Rumah Layak Huni Untuk Fakir Miskin di Gampong Mesjid dari Dana Desa Tahun Anggaran 2020 dengan pola Padat Karya Tunai

Pendamping Desa Pemberdayaan Aswadi bersama Pendamping Lokal Desa Hayaton memberikan arahan dan motivasi kepada tenaga kerja pada Program Padat Karya Tunai di Gampong Mesjid, pekerja yang sedang menyelesaikan pekerjaan dinding, pekerjaan kusen, pintu, jendela dan Pekerja pada sore harinya langsung menerima Upah Kerja Harian
Padat : ramai
Karya : kerja
Tunai : langsung dibayarkan (harian atau mingguan)
Sesuai arahan dari TA ID, pelaksanaan pembangunan dengan pola Padat Karya Tunai di Gampong harus memperhatikan
  • Menggunakan tenaga kerja setempat dengan jumlah yang banyak
  • Mengutamakan penggunaan bahan setempat, sehingga perputaran uangnya dirasakan secara menyeluruh oleh masyarakat gampong
  • Membangun prasarana yang sederhana, agar dapat dikerjakan oleh masyarakat setempat
  • Membangun prasarana yang bermutu, sesuai dengan spesifikasi
Gampong Mesjid telah ada TPK (Tim Pelaksana Kegiatan) yang di pilih Pak Sanusi pada saat musyawarah desa sebagai pengawal pengelola program pembangunan melalui dana desa 
TPK lah yang mengkoordinir pekerjaan, dengan harapan bisa terserapnya tenaga kerja lokal. 
Kemudian TAID ngopi bareng bersama Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa di Hibrida Kopi Blang Peria Kecamatan Samudera Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh. (davi)

Kamis, 13 Agustus 2020

Pelatihan e-DMC dan e-HDW Di Aula Kecamatan Langkahan

Pemerintah Kecamatan Langkahan 
Gelar Sosialisasi Aplikasi eDMC-19 dan eHDW
Sosmed Aceh Utara – Langkahan, Pelatihan Mandiri aplikasi eDMC dan aplikasi eHDW untuk di ikuti oleh KPM dan operator dari 23 gampong di Kecamatan Langkahan. Pelatihan Aplikasi eDMC (Aplikasi Desa Melawan Covid) dan eHDW (Aplikasi Human Development Worker), Pelatihan ini juga di ikuti oleh semua Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa untuk Kecamatan Langkahan. Turut hadir sebagai narasumber dari Pendamping Profesional Indonesia Program Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (TPPI P3MD) Kabupaten Aceh Utara Tgk. Yusak sebagai Tenaga Ahli Teknologi Tepat Guna dan T. Saiful Akbar sebagai Tenaga Ahli Pelayanan Sosial Dasar, Muktarisyah sebagai TAPP, Muhammad Khadafi Barawas sebagai TAID (13/08/2020)

Sosialisasi dan Pelatihan untuk menggunakan kedua aplikasi tersebut sebagai sarana pelaporan online. Pelatihan yang diadakan pada hari kamis tanggal 13 Agustus 2020 tersebut dilaksanakan dua sesi pertama aplikasi e-HDW dilanjutkan sesi kedua aplikasi e-DMC.

Operator Aplikasi dan Kader Pembangunan Manusia (KMP) yang telah ditunjuk gampong diharapkan membantu kinerja Pemerintah gampong dalam melaporkan Aplikasi Desa Melawan Covid-19 menggunakan aplikasi e-DMC dan e-Human Development Worker menggunakan aplikasi e-HDW. Upaya ini cukup praktis karena aplikasi dapat diinstal pada handphone Android sehingga dapat dilakukan pelaporan online agar pencegahan terjadinya stunting dapat dilakukan dan perkembangan mengenai hasil usaha pencegahan penyebaran Covid-19 setelah dilakukan protokol kesehatan dapat terpantau.

eDMC dan eHDW adalah dua Aplikasi yang diluncurkan oleh Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT).

Tujuan dalam kegiatan pelatihan adalah sebagaimana yang dikatakan oleh Lilis Sofiani selaku sebagai Pendamping Desa di Kecamatan Langkahan “Kegiatan ini memberikan perkenalan dua aplikasi baru ini dan sebagai peningkatan kapasitas kerja daripada kpm dan operator gampong itu sendiri, terkait dengan covid 19 ini ada aplikasi yang namanya eDMC, kemudian terkait dengan stunting juga ada aplikasi eHDW. Kerena data di era digital ini harus sudah memakai aplikasi semuanya”

Serupa dengan apa yang dikatakan oleh Marlina selaku Pendamping Desa di Kecamatan Langkahan yang mengikuti kegiatan ini. “Setelah pelatihan ini maka diharapkan nanti pelaku dari gampong bisa menjalankan aplikasi e-DMC dan e-HDW yang di unduh dari smartphone, aplikasi dari kementerian desa untuk pendataan covid 19. Karena yang nanti menjalankan aplikasi ini adalah KPM, atau kader pembangunan manusia yang di tunjuk langsung oleh Geuchik. (davi)