Tampilkan postingan dengan label Pademi Covid 19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pademi Covid 19. Tampilkan semua postingan

Rabu, 01 Juli 2020

Reformasi Manajemen Data Desa, Ini yang Dilakukan Kemendes PDTT

BR/Humker/KDPDTT/VI/2020/29

Sosmed Ace Utara | Jakarta - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Trasmigrasi Abdul Halim Iskandar menghadiri undang Komisi VII DPR untuk membahas langkah strategis dan taktis untuk memastikan data kemiskinan atau Pemerintah diminta miliki satu data kemiskinan yang menjadi rujukan kementerian/lembaga.

Menteri Halim dalam paparannya mengatakan, Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) dalam penanganan tandem Covid-19 ini mengambil hikmah alias momentum untuk lakukan reformasi manajemen Data Desa, utamanya terkait perencanaan pembangunan desa dengan menggunakan alokasi Dana Desa.


Gus Menteri, sapaan akrabnya, akui jika memang selama ini perencanaan pembangunan desa itu masih bertumpu pada keinginan, bukan pada problematika atau masalah.

"Ini akan direformasi secara perlahan, yang dimulai dengan cara pandang, reformasi paradigma kemudian sikap yang nanti berdampak sistemik kepada prilaku," kata Gus Menteri, Rabu (1/7/2020).


Sejumlah langkah dilakukan oleh Kemendes PDTT untuk lakukan reformasi manajemen Data Desa. Salah satunya pendataan potensi desa yang memang belum tergarap dengan maksimal. 

Kemendes PDTT, kata Gus Menteri, memetakan secara dekat potensi yang dimiliki oleh desa agar tersusun dengan baik dan rapih hingga bisa saja digunakan oleh pihak manapun yang ingin memanfaatkan Data Desa itu. 

Pijakan reformasi itu adalah Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 59 tahun 2017 yang mengatur tentang mengukur pencapaian target dengan menggunakan indikator dalam Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainble Developments Goals/SDGs).

"Data ini nantinyan akan dipakai untuk pendampingan perencanaan pembanguna desa agar Dana Desa yang telah digulirkan lima tahun ini dan masih relatif rendah, lebih menukik serta tepat sasaran," kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Reformasi Data Desa ini juga nantinya bakal beri efek positif untuk penurunan kemiskinan, stunting dan berbagai hal yang terkait Sumber Daya Manusia dan Ketahanan Ekonomi agar Dana Desa lebih 'nendang' karena petanya sudah disiapkan sebelumnya.

Gus Menteri mengatakan, perlu ada peningkatan kualitas Dana Desa agar lebih akurat dan mutakhir, termasuk soal Keluarga Penerima Manfaat (KPM). Jika ukurannya desa, maka pembaharuan data bisa dilakukan sesering mungkin, minimal setahun sekali. Bahkan, jika perlu, ada rambu-rambu bagi desa yang tidak lakukan update data saat telah miliki data yang lengkap.

Sistem pendataan BLT Dana Desa ini menggunakan pendekatan Ijtimaiyah atau kesepakatan dengan indikator-indikator umum berbasi RT dilakukan oleh tiga relawan Desa Tanggap Covid-19. 

Kesepakatan ketiga relawan inilah yang jadi penentuan KPM ditingkatkan RT yang selanjutnya dibawa ke Musyawarah Desa Khusus (Musdesus) hingga validasi terjamin.

"Semua data ini dalam proses pengiriman By Name By Address kurang lebih 5 juta sekian. yang nanti juga akan dikirim ke Kemensos," kata Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Data KPM BLT Dana kemudian disandingkan dengan data penerima Jaring Pengaman Sosial (JPS) seperti Program Keluarga Harapan (PKH) kemudian divalidasi dan dilocusing. Setelah itu, data itu kemudian dikirimkan lagi ke desa untuk dilakukan verifikasi melalui Musyawarah Desa (Musdes). Hasil validasi Musdes dikembalikan lagi ke Kemensos untuk dijadikan data induk.

"Sederahana memang tapi Insya Allah valid dan akurat. Jadi jika berbicara Jaring Pengaman Sosial, dari situ sumbernya, Pihak yang membutuhkan termasuk Kemendes PDTT merujuk pada data itu," kata Pria Kelahiran Jombang ini.

Langkah-langkah strategis yang dilakukan Kemendes PDTT untuk lakukan Reformasi Manajemen Data Desa itu dimulai dengan pendataan informasi tentang desa dan pencapaian target tujuan yang termaktub dalam SDGs di level desa. Selanjutnya, pengembangan dan penguatan manajemen data desa.

Data-data yang digali Kemendes selama ini, merujuk pada SDGs yang terdiri dari 17 tujan Goals. Misalnya Goal 1, Desa Tanpa Kemiskinan, data yang digali disinkronkan dengan data milik Kementerian Sosial (Kemensos) ditambah dengan fakta lapangan dengan dinamika sosial di lapangan.

"Ini nanti jadi data base rujukan setiap kebijakan di Kemendes, termasuk kebijakan formula perhitungan Dana Desa agar ada kepastian. Pasalnya sampai hari ini masih banyak daerah yang complain soal formulasi penentuan besarannya," kata Gus Mneteri.

Teks: Firman/Kemendes PDTT

  1. Sosmed Aceh Utara, Nonton juga YouTube : Desa Online
  2. Nonton juga link YouTube : Makanan yg Enak
  3. Nonton YouTube : Bambu Kuning

Dana Desa 2020, Pintu Menuju Kesejahteraan Masyarakat Dusun Kubu Capa

Sosmed Aceh Utara | Kubu Capa merupakan salah satu dari 6 dusun yang ada di Gampong Blang Pala Kecamatan Banda Baro Kabupaten Aceh Utara Provinsi Aceh. 
Hasil Musyawarah Rencana Pembangunan Gampong Pada Tahun 2019, masyarakat sangat sepakat untuk memperioritaskan beberapa kegiatan yang sangat terdesak untuk dilaksanakan tahun tersebut. salah satunya yaitu pembangunan Pintu Air Dusun Kubu Capa. Alasan mengapa kegiatan tersebut harus diperioritaskan adalah karena 90% lahan pertanian yang ada di dusun Kubu Capa selalu kekeringan dan kekurangan air, sehingga para petani padi didusun tersebut mengalami gagal panen atau mengalami penurunan hasil panen setiap tahunnya.

Setelah mendapat persetujuan bersama dalam musyawarah rencana pembangunan gampong. Usulan tersebut dimasukan dalam RKPGampong sebagai prioritas utama. Perangkat desa yang terdiri dari Geuchik, TPK, Tuha Peut dan Kader Teknik gampong didampingi oleh PLD dan PDTI melakukan survey lokasi kegiatan untuk pedoman dalam mendesain gambar dan perhitungan RAB. Lokasi kegiatan berada di ujung gampong berbatasan dengan gampong Paloh Mambu Kecamatan Nisam. Lokasi kegiatan harus ditempuh dengan berjalan kaki sejauh 1 KM. Hasil perhitungan RAB diperoleh alokasi dana sebesar Rp 81.450.000,-.

Saat pencairan dana desa 20% tahap I, TPK bersama masyarakat menyusun langkah-langkah awal pelaksanaan kegiatan pembangunan pintu air tersebut karena masa turun kesawah sudah didepan mata dan musim hujan akan segera datang yang dapat menghambat pelaksanaan kegiatan nantinya. Pola pelaksanaan kegiatan secara swakelola pun ditempuh bersama masyarakat dengan sistem PKTD yang ikut melibatkan pengangguran, ½ pengangguran dan keluarga dengan gizi buruk.

Dalam waktu lebih kurang 35 hari, kegiatan pembangunan pintu air dusun Kubu Capa berhasil dirampungkan 100% pembangunannya. Setelah musyawarah serah terima pembangunan pintu air oleh TPK kepada Geuchik dan masyarakat, seluruh perangkat gampong, tuha peut gampong bersama Pendamping Desa Teknik Infrastuktur (PDTI) dan Pendamping Lokal Desa (PLD) langsung turun ke lokasi kegiatan untuk melakukan sertifikasi 100% terhadap pembangunan Pintu Air Dusun Kubu Capa Gampong Blang Pala. 

Setelah pembangunan pintu air tersebut, masyarakat dapat mengatur penggunaan air untuk mengairi lahan pertaniannya masing-masing dengan bantuan TP3A atau disebut Kejruen Blang. Hingga saat ini pengairan areal persawahan masyarakat tidak kekurangan air, selalu memanfaatkan pintu air tersebut sebagai pintu utama untuk mengairkan air ke saluran tersier lainnya hingga mengairi lahan pertanian masyarakat. Dengan demikian hasil pertanian masyarakat dapat terus meningkatkan.

Best Praktise Oleh :
Aspariah, ST
(PDTI Kec. Banda Baro)

  1. Sosmed Aceh Utara, Nonton juga YouTube : Desa Online
  2. Nonton juga link YouTube : Makanan yg Enak
  3. Nonton YouTube : Bambu Kuning

Senin, 29 Juni 2020

Dana Desa 2020, Pembangunan Saluran Dengan Pola Padat Karya Tunai Di Gampong

Sosmed Aceh Utara | Gampong Kumbang Kecamatan Tanah Pasir Kabupaten Aceh Utara merupakan salah satu Gampong yang berdasarkan Rekapitulasi IDM Tahun 2020 masih bersatus Gampong Tertinggal, Gampong yang sejak bulan April 2020 dipimpin oleh Geuchik Zikri dan di dampingi oleh Hendra Wijaya sebagai Sekretaris Gampong yang
berpenduduk 426 Jiwa dengan 136
Kepala Keluarga ini bermata pencaharian dominan sebagai
petani penggarap dan sebagian
petani pemilik lahan.

Selain itu sebagian besar penduduk juga merupakan pedagang keliling yang menggantungkan hidup pada hasil jualan keliling berbagai hasil alam.
Pandemi Covid – 19 yang sedang
melanda seluruh wilayah Negara
Kesatuan Republik Indonesia saat ini juga berimbas pada pendapatan
penduduk Gampong Kumbang terutama para pedagang keliling yang berdagang di sekolah-sekolah yang disebabkan oleh berhentinya proses belajar mengajar sehingga sekolah tutup.

Pedagang sayur, pedagang ikan juga berdampak di akibatkan oleh rendahnya daya beli masyarakat. sehingga hal tersebut menjadi  dilemayang begitu besar di tengah - tengah masyarakat. Kebingungan dengan berkurangnya pendapatan sementara belanja tidak ada yang bisa dikurangi.
Beruntung di tengah dilema, tersebut Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementrian Desa Pembangunan Daerah Teringgal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) mengeluarkan Surat Edaran No.8 Tanggal 24 Maret 2020 Tentang Desa Tanggap Covid – 19 dan Penegasan Tentang Pelaksanaan Program Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Adapun Beberapa hal penting dari Surat Edaran Tersebut adalah :
Pertama, Membentuk Desa Tanggap Covid-19 dan membentuk  Relawan Desa Lawan Covid-19 yang strukturnya antara lain : Kepala Desa, BPD, Perangkat Desa, Anggota BPD, Kepala Dusun,  PendampingPKH, Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan lain-lain yang bermitra dengan Babinkamtibmas, Babinsa, dan Pendamping Desa.
Kedua, Pola Padat Karya Tunai Desa (PKTD). Dalam upaya  pencegahancovid-19, dana desa digunakan dengan pola PKTD melalui pengelolaan secara swakelola dan menggunakan SDA dan SDM desa. 

Pekerjaan diprioritaskan bagi anggota keluarga miskin, penganggur, serta anggota warga masyarakat marjinal lainnya.
Pembayaran upah kerja diberikan setiap hari.
Pelaksanaan kegiatan PKTD menerapkan jarak aman antara satu pekerja dengan pekerja lainnya minimal dua meter, dan bagi pekerja yang batuk wajib memakai masker.
Menindaklanjuti SE Mendes
PTT di atas, Plt Gubernur Aceh pada tanggal 27 Maret 2020 menerbitkan Surat Nomor 412.2/5429 tentang Penggunaan Dana Desa 2020 untuk PKTD, Pencegahan Covid-19 dan Desa Tanggap  SiagaCovid-19.

Ini merupakan acuan bagi Gampong dalam pelaksanaan kegiatan terutama untuk pelaksanaan pembangunan yang wajib menggunakan Pola PKTD, semoga masyarakat Desa yang selama darurat covid-19 terganggu pendapatannya dapat  tertangani dengan ikut berpartisipasi bekerja pada pembangunan Infrastruktur yang di
danai dengan Dana Desa.

Best Practice Oleh,
Andi Murtadha, A.Md
(PDTI Kecamatan Tanah Pasir-Kabupaten Aceh Utara)

  1. Nonton juga YouTube : Desa Online
  2. Nonton juga link YouTube : Makanan yg Enak
  3. Nonton YouTube : Bambu Kuning

Minggu, 28 Juni 2020

Bupati Aceh Utara Resmikan Gampong Tangguh Covid-19


Sosmed Aceh Utara| Bupati Aceh Utara H.Muhammad Thaib meresmikan Gampong Tengoh, Nisam - Aceh Utara sebagai Gampong Tangguh Covid-19 yang bertempat dihalaman Meunasah Gampong tersebut. Jumat, 26/06/20

Hadir dalam acara tersebut Kapolres Lhokseumawe, Dandim 0103 Aceh Utara, Danlanal Lhokseumawe, Denrudal 01 Pulo Rungkom, Kadiskes Aceh Utara, Muspika Kecamatan Nisam dan para undangan lainnya.

Bupati Aceh Utara memberikan apresiasi yang begitu besar atas peranan Geuchik Gampong Tengoh, beserta para Muspika Kecamatan Nisam yang telah berhasil menjadikan Gampong tersebut sebagai Gampong Tangguh Covid-19, sabutnya.

Tujuan dari pembentukan Gampong Tangguh Covid-19 adalah upaya untuk menjaga kebijakan pemerintah pusat dalam mewaspadai terjangkitnya wabah virus corona pada masa new normal yang baru saja diberlakukan.

Karena kesehatan merupakan investasi kita bersama yang harus terus kita kawal, ucap Bupati yang sekaligus meresmikan Gampong Tangguh Covid-19.

Selanjutnya Kapolres Lhokseumawe AKBP Eko Hartanto, S.I.K, MH dalam sambutanya mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjalankan kebijakan pemerintah untuk menjaga Gampong dalam kondisi new normal covid saat ini.

AKBP Eko Hartanto juga  berharap agar Gampong Tengoh Nisam dapat menjadi pilot project yang handal bagi Gampong - Gampong lain di Aceh Utara dan Lhokseumawe, sehingga terbentuknya masyarakat yang tangguh pangan dalam menghadapi wabah virus corona.

Gampong Tangguh Covid-19 ditandai dengan tersedianya ruang isolasi, pojok baca, ruang perawatan, lumbung pangan, kebun taman obat keluarga (TOGA) serta sarana dan prasarana lainnya yang mendukung gampong tangguh bencana, jelasnya.

Kepala UPTD Puskesmas Nisam Armansyah, SKM, MSM yang ditemui usai acara menambahkan bahwa pembentukan Gampong Tangguh Covid-19 adalah upaya menciptakan kemandirian masyarakat dalam menghadapi covid-19.

"Semoga dengan adanya Gampong Tangguh Covid-19 akan menjadi jaminan bagi masyarakat dalam memperoleh ketersediaan informasi akurat menyangkut virus corona serta tersedianya akses bagi ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat," harapnya.