Tampilkan postingan dengan label BUMG Bersama. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label BUMG Bersama. Tampilkan semua postingan

Senin, 20 Juli 2020

Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang Bertahan di Tengah Pademi Corona

Menteri Desa, Abdul Halim Iskandar

BR/Humker/KDPDTT/VII/2020/19
Sosmed Aceh Utara | JAKARTA – Di tengah melemahnya berbagai sektor bisnis akibat covid-19, sebanyak 10.026 Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) masih bertahan dan tetap melakukan transaksi ekonomi.

Hal tersebut dikatakan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi, Abdul Halim Iskandar saat memberikan arahan pada pelepasan Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) IAIN Tulung Agung secara virtual, di Jakarta, Senin (20/7/2020).
href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhEk0Xh3s1kqtjR6tIBKmToQQKLLk4BHOoqXZpAOCa5OxDS1UwQ93a0-EWzGpQRTGTnPGRDI5VwmCCAaxaqLLiVkLMiIf0yRbiZ0jYhyphenhyphenKWL6CqiarZjpiU8gHWBP4Y9rgGGcXztm0uyKvQ/s1600/IMG-20200720-WA0021.jpg" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;">“Yang harus dilakukan hari ini adalah revitalisasi BUMDes secara lebih masif agar segera terjadi geliat ekonomi dan kegiatan transaksi secara perekonomian di desa,” ujar Menteri Halim.

Gus Menteri, sapaannya, mengatakan, dari 74.953 desa telah terbentuk sekitar 51.000 BUMDes di Indonesia. Sebelum pandemi covid-19 terjadi, sekitar 37.000 diantaranya telah menjalankan usaha atau telah melakukan transaksi ekonomi. Belakangan, aktifitas ekonomi sejumlah BUMDes mengalami penurunan.

“Nah saat (pandemi) covid-19, tinggal 10.026 BUMDes yang masih melakukan transaksi ekonomi. Memang terjadi penurunan yang luar biasa. Tapi masih ada BUMDes yang melakukan kegiatan perekonomian meski dalam keadaan yang sangat sulit karena pandemi,” ujar Doktor Honoris Causa dari UNY ini.

Menurutnya, 10.026 BUMDes tahan pandemi covid-19 tersebut merupakan BUMDes yang berdiri atas dasar inisiatif masyarakat yang telah melalui telaah ekonomi dan bisnis.

Berbeda dengan BUMDes yang berdiri karena program pemerintah kabupaten, menurutnya, cenderung tidak mampu bertahan.

“10.026 yang bertahan ini ternyata semua berdiri atas dasar telaah atas ekonomi dan bisnis yang dilakukan. Artinya ini berdiri karena telaah tingkat kebutuhan masyarakat, bukan karena program pemerintah kabupaten. Makanya revitalisasi ini kita gunakan sistem buttom up bukan top down,” ujar Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini.

Terkait hal tersebut, Gus Menteri meminta Mahasiswa dan Dosen Pendamping KKN IAIN Tulung Agung membantu mendampingi BUMDes dari sisi perencanaan bisnis. Menurutnya, perencanaan bisnis yang tepat dan matang sangat berpengaruh terhadap daya tahan BUMDes terhadap gejolak ekonomi.

“Tapi ingat, jangan sampai mengganggu perekonomian warga setempat,” tegasnya.
Teks: Novri/Kemendes PDTT

Minggu, 19 Juli 2020

Masyarakat Berkeinginan Mengelola SPBU Nelayan di Kecamatan Muara Batu Melalui Bumdes Desa Tanoh Anoe

Komisi III DPRD Aceh Utara Pertanyakan SPBU Nelayan
Sosmed Aceh Utara – Dalam rangka mendongkrak kenaikan PAD Aceh Utara, Komisi III DPRD setempat gelar RDP dengan Dinas Kelautan dan Perikanan terkait SPBUN di kecamatan Muara Batu, Jum’at, (14/02/2020).

Dalam RDP tersebut, salah satu topik penting yang kita bahas menyangkut dengan sistem dan mekanisme pengelolaan SPBU Nelayan di Kecamatan Muara Batu.

Demikian ungkap, Sekretaris Komisi III DPRD Aceh Utara ,Jufri Sulaiman kepada Chapnews, melalui pers rilis, Sabtu, (15/02/2020).
Menurutnya, bangunan SPBUN ini dibangun oleh BRR pasca tsunami dan telah dihibah kepada Pemkab Aceh Utara, dimana awal pembentukan SPBUN ini dikelola oleh koperasi.

Namun dikarenakan persyaratan Pertamina harus dikelola oleh perusahaan dan berbadan hukum sesuai dengan persyaratan dari Pertamina.

Kemudian PT. Energi Mutu Pratama yang bersedia menyetor downpayment sebagai syarat utama untuk mendapatkan alokasi BBM solar bersubsidi untuk kebutuhan boat dan kapal nelayan di kecamatan muara batu. Ujar Ketua komisi III, Razali abu.
Ada laporan masyarakat kepada komisi III tentang pengelolaan SPBUN tersebut yang mana,
masyarakat berkeinginan mengelola SPBUN tersebut melalui bumdes desa tanoh anoe.
Dijelaskan bahwa dari hasil RDP kami dengan DKP, Komisi III akan memfasilitasi antara pemerintah daerah, DKP, PT Energi Mutu Pratama dan tokoh masyarakat tanoh anoe untuk mencari solusi terbaik untuk pengelolaan SPBUN tersebut.

Sehingga kedepan bisa lebih bermanfaat untuk peningkatan PAD aceh utara, memberi efek manfaat untuk desa tanoh anoe sendiri serta ketersediaan BBM untuk nelayan tidak terkendala. sambung sekretaris Komisi III Jufri Sulaiman.

“Saya sudah sepakat dengan kawan-kawan anggota komisi III untuk terus bekerja dan melakukan rapat dengan dinas untuk mengetahui persoalan yang selama ini dihadapi oleh dinas sehingga PAD aceh utara jalan di tempat, ujar ketua Komisi III, Razali Abu.Selanjutnya, kedepan PAD Aceh Utara harus meningkat salah satunya dengan efektifnya dinas dalam mengelola dan mendata aset yang potensial.

Sehingga tahun 2021 PAD Aceh Utara bertambah dan bisa dimanfaatkan untuk menambah biaya pembangunan aceh utara. Jelas Razali Abu politisi Partai Aceh yang didampingi oleh sekretaris komisi III Jufri sulaiman politisi partai Gerindra. (fitrie)

Komisi III DPRD Aceh Utara Pertanyakan SPBU Nelayan

  1. Sosmed Aceh Utara, Nonton juga YouTube : Desa Online
  2. Nonton juga link YouTube : Makanan Enak
  3. Nonton YouTube : Bambu Kuning

Sabtu, 18 Juli 2020

SPBU GAMPONG _ One Village One Outlet

Desain & Layout SPBU Gampong

Sekilas tentang PERTADES Sehubungan dengan Instruksi Presiden terkait Pemberdayaan Bumdes maka kami dari PT. MTI (Mutiara Teknologi Indonesia) menawarkan kerjasama guna memberdayakan BUMG dengan membangun Unit Usaha "PERTADES“ PERTADES solar INDUSTRI Mengingat bahwa banyak kawasan Gampong yang memiliki Industri yang berkebutuhan BBM solar cukup besar maka sudah semestinya BUMG mengambil bagian dari bisnis yang ada, salah satunya adalah menyediakan kebutuhan Solar Industri. Dengan demikian BUMG akan memiliki potensi penghasilan dari bisnis yang berkembang di wilayahnya. Sehingga dengan memiliki Unit usaha tersebut BUMG akan ikut serta mendapatkan hasil yang nantinya akan dapat di manfaatkan untuk menguatkan pembangunan Desa

Dan sudah seharusnya bagi Industri-industri yang ada di Gampong ini juga terlibat untuk mensupport BUMG dalam rangka menghidupkan Unit Usahanya demi tanggung jawabnya untuk peduli terhadap kemajuan Gampong. Dengan demikian nantinya akan terjadi hubungan yang saling menguntungkan antara Gampong dan Industri-industri yang ada.

PERTADES Pertalite dan Pertamax Hampir setiap Gampong memiliki lebih dari 1000 KK,
Contoh nya saja jika masing-masing KK minimal memiliki 1 motor dan masing-masing motor minimal butuh 1 liter BBM setiap harinya, maka ada potensi penyerapan BBM oleh warga gampong perhari 1000 liter. Peluang ini dapat di tangkap oleh BUMG (Badan Usaha Milik Gampong) dengan mendirikan Unit Usaha PERTADES Pertalite dan Pertamax. Sehingga dari hasil penjualan tersebut ada keuntungan yang di hasilkan oleh BUMG untuk dapat menopang Pendapatan Asli Gampong (PAG).
Dengan konsep PERTADES ini maka di harapkan akan mampu mendukung terwujudnya GAMPONG MANDIRI

Tujuan : Gampong Memiliki sumber penghasilan yang berkelanjutan (selain PAG) dari unit usahanya guna mendukung pembangunan gampong

1. PROGRAM PERTADES :
  • PERTADES Pertalite & Pertamax RAB Pembangunan project PERTADES PERTALITE dan PERTAMAX sebesar, Rp. 180.000.000,-
  • Kapasitas Tangki : Pertalite 3000 Liter & Pertamax 3000 Liter
2. PERTADES solar INDUSTRI :
  • RAB pembangunan peroject PERTADES SOLAR INDUSTRI sebesar Rp. 158.500.000,-
  • Kapasitas Tangki 8000 Liter

Kamis, 16 Juli 2020

IST BUMG, Pembagian Keuntungannya Dapat Meningkatkan Pendapatan Asli Gampong

Sosmed Aceh Utara - Simpang Keuramat, Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) atau lebih dikenal di Aceh dengan nama Badan Usaha Milik Ganpong (BUMG). Tim Tenaga Ahli Aceh Utara mengunjungi Kecamatan Simpang Keuramat selain dalam rangka memperkuat implementasi UU Desa juga memperkuat pengembangan ekonomi perdesaan.

Regestrasi BUMDes online di Kecamatan Simpang Keuramat sudah 6 (enam) yang terdaftar yaitu Kebun Baroh, Meunasah Dayah SPK, Mancang, Payah Tengoh, Alue Bade, Meunasah Baroh

Pendataan Regestrasi BUMDes atau BUMG online langsung dapat terbaca aktif atau tidak aktif BUMDes atau BUMG tersebut, karena tentunya pada saat registrasi akan diminta entri Qanun Pendirian, Perdes Pendirian, Perdes Penyertaan Modal, SK Pengelola BUMDes, Nama Pengurus Lengkap Dengan Nomor hp Penggurus BUMDes atau BUMG

BUMG dalam menjalankan organisasinya memiliki Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga atau yang lebih sering di singkat AD/ART adalah suatu dokumen yang menjadi landasan operasional dalam BUMG. Di dalam AD/ART mencakup segala hal yang dibutuhkan dalam pembentukan suatu BUMG seperti nama BUMG, Visi, Misi, Tujuan Pokok, Fungsi, Struktur Organisasi, sampai ke bidang usaha apa yang dijalankan dan dari mana saja yang memberikan modal dalam usaha tersebut serta pembagian keuntungan. AD/ART dibentuk sebelum diadakannya musyawarah gampong dan AD/ART akan sah apabila telah di sahkan dalam musyawarah gampong.

Secara umum BUMG membagi keuntungan sesuai yang tertuang dalam AD/ART dan sesuai dengan tujuannya bahwa BUMG didirikan adalah untuk menambah Pendapatan Asli Gampong (PAG) maka BUMG (Badan Usaha Milik Gampong) dalam mendapat keuntungan tentu saja ada alokasi yang di berikan ke desa atau gampong hingga gampong memiliki PAG

Gampong adalah sebutan lain untuk desa. Gampong (ejaan Aceh : Gampông) adalah pembagian wilayah administratif di Provinsi Aceh, Indonesia
Sudah adakah Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) yang memberikan Pendapatan Asli Gampong (PAG) di Gampong???
Sebelumnya tentu saja gampong menginventasikan alokasi dana desa nya ke BUMG (Badan Usaha Milik Gampong) untuk menjalankan unit usaha perekonomian

BUMG yang berjalan aktif dan unit usaha yang berjalan yang mendapatkan sejumlah keuntungan hasil usaha akhir tahunnya tentunya sudah bisa membagi keuntungan yang didapat berdasarkan AD/ART, dan sebagian besar pembagian dalam AD/ART tersebut membagi antara lain adanya persentase untuk penambahan modal kembali, dimasukan kedalam PAG (pendapatan asli gampong), kemudian ada untuk tunjangan prestasi pengurus dan untuk dana sosial.

Selain memberikan keuntungan untuk PAG dan penambahan modal kembali BUMG juga mampu memberikan tunjangan kepada pengurusnya yang persentasenya juga di atur dalam AD/ART

Tentunya diharapkan BUMG lainya juga mampu untuk mengikuti BUMG yang mulai bisa menghasilkan sumber dana lainnya untuk pembangunan yang ada di desa dan tentunya semua pembagian ini tertuang dalam AD/ART serta penerima manfaat dari hadirnya BUMG adalah masyarakat yang ada di Gampong tersebut dan ketika BUMG mampu menghasilkan PAG maka Gampong bisa mengelolanya sesuai dengan kebutuhannya, bahkan BUMG juga bisa menggunakan dananya untuk kegiatan social.(davi)
  1. Sosmed Aceh Utara, Nonton juga YouTube : Desa Online
  2. Nonton juga link YouTube : Makanan Enak
  3. Nonton YouTube : Bambu Kuning

Senin, 06 Juli 2020

Kolektiktivitas Bersama Modal BUMG Toko Bahan Bangunan Lhoksukon Maju Bersama

Wakil Bupati Aceh Utara meresmikan Toko Bahan Bangunan BUMG Bersama Lhoksukon Maju Bersama

Sosmed Aceh Utara | Lhoksukon, Wakil Bupati Aceh Utara Tgk. Fauzi Yusuf, lebih dikenal dengan nama Sidom Peng meresmikan "Toko Bahan Bangunan BUMG Bersama Lhoksukon Maju Bersama" yang menjual alat dan bahan bangunan yang dikelolah oleh BUMG Bersama gabungan 21 gampong di kecamatan Lhoksukon, toko bangunan ini berlokasi di Jalan Medan-Banda Aceh Lhoksukon, Aceh Utara pada hari Senin, 06/07/2020

Modal usaha ini berasal dari dana desa yang masing-masing gampong penyertaan modal seratus juta rupiah berasal dari 20 gampong dan 1 gampong memberikan penyertaan modal sebesar empat puluh juta rupiah sebagai modal awal maka terkumpul modal usaha bersama sebesar dua milyar empat puluh juta rupiah

Struktur penggurusan BUMG Toko bangunan maju bersama terdiri dari Ketua M Yusuf Bendahara Dasar Sekretaris T. M Nuriadin

“Dari 75 desa di Kecamatan Lhoksukon yang sudah bergabung ada 21 desa pada tahun 2019 lalu. Sedangkan sisanya mungkin akan bergabung nantinya. Namun, akan didirikan unit usaha bidang lainnya yang akan dikelola oleh BUMG juga tentunya akan di perhatikan usaha yang memiliki prospek keuntungannya tinggi”
Muhammad Ismail Tenaga Ahli Pemberdayaan Masyarakat Desa bersama Muhammad Khadafi Barawas TAID, Pendamping Desa Hidayatul Akbar dan tokoh masyarakat Muntahar, Geuchik Alue Drien Ibnu Azwan, Geuchik Asan AB Amiruddin
Pendamping Desa dan Pendamping Lokal Desa Kecamatan Lhoksukon yang selalu Kompak
Video Toko Bangunan Lhoksukon Maju Bersama

Toko bahan bangunan dengan nama maju bersama ini menggunakan penjualan memakai aplikasi digital yang dikelolah secara online
Video Toko Bangunan Lhoksukon Maju Bersama
Penjualan bahan dan alat bangunan yang lengkap di Kecamatan Lhoksukon ini di lengkapi juga dengan mobil angkutan barang untuk lansir ke bahan bangunan yang ke lokasi tujuan
Harapannya BUMG bersama ini sebagai salah satu usaha yang dapat meningkatkan Pendapatan Asli desa bagi 21 Gampong anggota BUMG bersama.
 
Mobil untuk lansir material

Terobosan yang sangat strategis dalam bisnis ini adalah jika usaha ini dilakukan oleh sekelompok orang atau warga masyarakat yang terhimpun dalam suatu organisasi dimana lebih baik lagi jika perhimpunan, perkumpulan atau kelompok itu hidup dalam satu area yang sama, dimana Badan Usaha Milik Gampong (BUMG) adalah lembaga yang paling strategis mengembangkan usaha Toko Bangunan.
BUMG Toko Bangunan butuh captive market alias segmen yang jelas. Segmen alias kelompok orang yang dibidik sebagai para calon pembeli itu bakal lebih mudah didapatkan jika mereka berada di satu area yang mudah menjangkau toko bangunan ini ,Akan jangan heran pula jika jaringan toko bangunan yang berhasil umumnya karena berada di tempat yang gampang dijangkau dan memiliki bangunan yang elok baik luar maupun dalamnya, termasuk dilengkapi fasilitas mobil lansir material

Relasi dengan konsumen dan perlunya kolektifitas bersama inilah yang membuat Toko Bangunan BUMG bersama Lhoksukon Maju Bersama, memiliki keunggulan yang tak akan bisa disaingi perusahaan swasta. Karena BUMG Bersama adalah milik warga desa dan bukan milik perseorangan. Kepemilikan bersama adalah sebuah modal sosial yang menjadi potensi awal BUMG Bersama (davi)
Ayo Belanja Kebutuhan Bahan Bangunan di Toko Bangunan BUMG Bersama Lhoksukon Maju Bersama !!!
Kenapa harus belanja ditempat lain
jika ada yang milik kita